1. BANYUWANGI
  2. PROFIL

Azwar Anas dan denyut pariwisata Banyuwangi yang terus tumbuh

Pertumbuhan sektor pariwisata ini ternyata mampu mengerek perekonomian warga.

Abdullah Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 11 Maret 2016 14:41

Merdeka.com, Banyuwangi - Selama kurun waktu lima tahun, sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus tumbuh. Kunjungan wisatawan nusantara melonjak 161 persen dari 651.500 orang pada 2010 menjadi 1.701.230 orang pada 2015. Begitu juga kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), melonjak 210 persen dari kisaran 13.200 pada 2010 menjadi 41.000 pada 2015.

Selain itu, statistik lonjakan bisnis dan pariwisata di Banyuwangi ini juga ditunjukkan lewat meningkatnya jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari yang mencapai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang pada 2011 menjadi 110.234 penumpang pada 2015.

Pertumbuhan sektor pariwisata ini ternyata juga mengerek perekonomian warga lokal. Pendapatan per kapita Banyuwangi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp 33,6 juta per kapita per tahun pada 2014.

Lima tahun Banyuwangi tumbuh itu tidak lepas dari sentuhan Bupati Abdullah Azwar Anas yang menjabat sejak 21 Oktober 2010 untuk periode pertama (2010-2015). Pada waktu itu, pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973, ini mengalahkan dua pesaingnya, yakni; pasangan Djalaludin-Yusuf Nuris dan Emilia Contessa-Zaenuri.

Deretan prestasi Anas setelah lima tahun menjabat, kembali mengantarkannya sebagai bupati untuk periode kedua pada 2015. Azwar Anas meraih banyak penghargaan selama menjabat sebagai bupati. Dia misalnya, berhasil meraih berbagai penghargaan untuk wilayahnya, salah satunya penghargaan dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) dalam 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol.

Banyuwangi memperoleh UNWTO Awards untuk kategori 'Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan di Bidang Pariwisata (Excellence and Innovation in Tourism)', mengalahkan nominator lainnya dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.

"Ke depan, pariwisata Banyuwangi akan terus berbenah. Saya sendiri mendapat banyak inspirasi setelah bertemu dengan para pelaku pariwisata dunia di ajang yang digelar UNWTO, termasuk berdiskusi dengan Sekjen UNWTO Taleb Rifai," terangnya usai mendapat penghargaan tersebut.

Dia menambahkan, penghargaan tersebut bermakna strategis terutama dalam mengangkat citra pariwisata Indonesia di mata dunia, terlebih pasca-aksi terorisme belum lama ini. Peristiwa itu dikhawatirkan berimbas pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan.

"Dengan penghargaan ini, Kementerian Pariwisata dan semua daerah bisa bersama-sama menunjukkan ke dunia bahwa pariwisata Indonesia terus berkembang, tetap aman karena semua stakeholder sama-sama menjaganya," kata Anas.

Abdullah Azwar Anas dibesarkan dalam lingkungan pesantren dengan background agama yang kuat. Pendidikannya ditempuh dengan berpindah-pindah. Ia pernah masuk di MI Karangdoro, Tegalsari pada 1980. Lalu masuk MI An-Nuqoyyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura pada 1982-1983 dan masuk MI Kebunrejo Genteng pada 1983 hingga 1986.

Setelah itu ia melanjutkan di SMP Negeri 1 Genteng pada 1986 hingga 1988 dan pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi pada 1988 dan tamat pada tahun berikutnya. Selepas SMP, Anas hijrah ke Jember untuk melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Jember dan tamat pada 1992.

Pendidikan di perguruan tinggi ia jalani di IKIP Jakarta (Falkutas Teknologi Pendidikan) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pendidikan S2 dia jalani di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia yang diselesaikan pada 2005.

Azwar Anas mengawali karir politik di PKB. Kemudian menjadi anggota MPR dan DPR dari di era kepengurusan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Selepas itu dia menjadi bupati Banyuwangi untuk periode kedua ini.

 

(MT/MT)
  1. profil
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA