1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Rujak soto khas Banyuwangi, enggak coba rugi

Penganan unik ini memadukan antara bumbu rujak dan soto dan banyak dinikmati warga di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa itu.

Rujak Soto. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 11 Maret 2016 13:57

Merdeka.com, Banyuwangi - Rujak soto merupakan salah satu kuliner khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Penganan unik ini memadukan antara bumbu rujak dan soto dan banyak dinikmati warga di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa itu. Bahkan pemkab setempat sampai memasukkannya dalam agenda Festival Rujak Soto.

Untuk membuat rujak soto ini tidak rumit. Pertama siapkan bumbu-bumbu rujak soto; seperti kacang, petis, udang, garam, gula merah, hingga pisang klutuk. Begitu juga dengan bahan pelengkapnya, semisal sayur kangkung, tauge, kerupuk udang, emping melinjo, tahu, tempe, serta kuah soto dan isinya.

Pertama-tama ulek bumbu rujak, lalu campur sayurannya lalu sajikan dalam mangkuk. Terakhir, siram rujak tadi dengan kuah soto babat lalu hiasi dengan kerupuk emping melinjo dan kerupuk udang. Rasa penganan unik karena menghasilkan campuran antara soto dan rujak.

Pada 20 September 2014, pemkab setempat menggelar Festival Rujak Soto ini. Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Festival Rujak Soto adalah bagian dari pengembangan wisata kuliner untuk memberdayakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

Dengan festival ini, kata dia, cita rasa dan penampilan rujak soto akan meningkat. Penjual tahu bagaimana cara penyajian yang menarik bagi wisatawan.

"Tindak lanjutnya nanti kami ingin ada pengemasan bumbu rujak soto yang dipasarkan siap saji dan bisa mendapat order pembelian dari berbagai daerah," ujar Anas.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi Alief Rahman, menjelaskan dengan Festival Rujak Soto ini, tentunya pemkab ingin mempromosikan makanan khas Banyuwangi. "Semakin dikenalnya makanan khas ini, tentu diharapkan penjual rujak soto kian kelarisan," ujarnya.

Sebagai pelengkap festival, beberapa suguhan kuliner khas lokal juga diperkenalkan sebagai pendamping, seperti sego gepuk remuk, sayur lompong Osing, Soto dan Bakso Osing, tahu petis gandrung, pecel rawon, sego tempong dan rujak bakso dan kare kepala ikan Blambangan.

"Setiap tahun tema festival kuliner berganti. Tahun ini rujak soto, tahun depan makanan khas lokal lain yang akan jadi temanya," terang Alief menegaskan.

(MT/MT)
  1. Makanan Tradisional
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA