Banyuwangi Jazz Patrol berupaya menggali dan mempelajari lagu-lagu kuno tahun 60-70-an.
Merdeka.com, Banyuwangi - Musik patrol selama ini biasanya identik dengan tujuan untuk membangunkan masyarakat menjelang sahur di bulan Ramadan. Di tangan para musisi di kelurahan Temenggungan Banyuwangi, musik tersebut menjadi magnet bagi banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
Para musisi di Kampong Wisata Temenggungan atau yang biasa disebut Kawitan mampu mengawinkan musik patrol dengan aransemen musik jazz. Mereka menyebutnya sebagai musik jazz patrol. Sedangkan musisi di sana menamai kelompok musiknya sebagai Banyuwangi Jazz Patrol. Uniknya, interaksi antara penonton dengan para musisi selalu cair setiap kali mereka melakukan pementasan.
"Kami berusaha tidak ada jarak dengan penonton, baik penonton dari turis ataupun warga kampung yang hadir menonton. Penonton boleh ikut menyanyi, boleh memainkan alat musik, boleh menari, pokoknya semua harus senang," ujar koordinator lembaga adat pengelola pariwisata Kawitan, Eko Rastiko.
Banyuwangi Jazz Patrol berupaya menggali dan mempelajari lagu-lagu kuno tahun 60-70-an karya Andang CY, Endro Wilis, Muhammad Arief, Basir Noerdian, dan lainnya. Misalnya saja lagu yang populer pada saat itu, seperti Tebar Jolo, Dayung, Uki-Uki, Luk-Luk Lumbu, dan lainnya.
Dalam perkembangannya, musisi-musisi Kawitan sering menggelar event bertajuk Temenggungan Jazz Ethno. Kali ini, kampung yang bersebelahan dengan rumah dinas bupati tersebut kedatangan musisi jazz asal Perancis, yakni Claude Colpaert. Selain itu, Claude merupakan presiden Jazz en Nord Festival. Yakni sebuah organisasi penyelenggara festival jazz terbesar di Perancis Utara.
Ketertarikan Claude berawal saat secara tidak sengaja, ia melihat video Banyuwangi Jazz Patrol di sosial media Facebook. Menurut Eko, Claude merasa sangat tertarik dengan musik jazz patrol yang dimainkan oleh seniman-seniman Banyuwangi. Claude menganggap musikalitas Banyuwangi Jazz Patrol sangatlah unik.
Temenggungan Jazz Ethno akan digelar pada hari ini, Sabtu (13/8) di Kampong Wisata Temenggungan, Banyuwangi. Acara yang digelar pukul 19.00 WIB tersebut merupakan pentas kolaborasi antara grup Banyuwangi Jazz Patrol, grup gamelan anak Banyuwangi Putra Junior featuring Claude Colpaert dan Ali Gardy.
Ali Gardy sendiri adalah seorang seniman dari kota Situbondo. Dalam bermusik, Ali Gardy memainkan instrumen saxophone, flute, seruling etnik, sapek Kalimantan, dan berbagai alat musik lainnya. Ali dan komunitasnya, Situbondo Ethno Society, juga merupakan penggagas agenda kesenian Festival Kampung Langai dan Argopuro Festival di Situbondo.
Jangan lewatkan keseruan Temenggungan Jazz Ethno kali ini ya!