1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Parade busana daur ulang awali Banyuwangi Festival 2016

Peragaan ‎busana daur ulang akan mengawali rangkaian Banyuwangi Festival 2016, mulai Maret hingga Desember mendatang.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 15 Maret 2016 18:01

Merdeka.com, Banyuwangi - Siapa bilang sampah itu kotor dan bau. Apalagi sampah plastik, merusak lingkungan. Tapi di tangan orang kreatif, sampah bernilai ekonomis.

Seperti event Green and Recycle Fashion Week yang digelar Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur ini misalnya. Peragaan ‎busana daur ulang akan mengawali rangkaian Banyuwangi Festival 2016, mulai Maret hingga Desember mendatang.

Mengusung tema: Recycling Plastik, parade busana berbahan sampah plastik ini bakal digelar pada 20 Meret di Amphitheatre Pantai Boom. "Festival ini kembali kita suguhkan, karena memang unik dan beda," terang Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Selasa (15/3).

Tidak hanya fashion mainstream yang ditampilkan di ajang tersebut, tapi pemilihan bahan recycle juga diwajibkan sebagai upaya menggugah kepedulian pada lingkungan.

"Plastik menjadi tema utama seiring dengan keinginaan kita semua untuk terus ikut mengurangi sampah plastik. Selama ini, banyak masyarakat belum memahami cara memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang, seperti kertas atau plastik," ujarnya.

"Padahal dengan sedikit sentuhan kreativitas, sampah bisa menjadi produk baru bernilai ekonomis," sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan memaparkan, lewat Green and Recycle Fashion Week, pihaknya bersama masyarakat dan wisatawan ingin menunjukkan, sampah juga bisa disulap jadi produk baru bernilai ekonomis, sekaligus menjadi seni yang indah.

"Kita kemas dalam event fashion agar masyarakat, khususnya anak muda lebih tertarik untuk berpartisipasi dan terlibat dalam kreasi daur ulang," kata alumni Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi ini.

Bapak tiga anak ini menjelaskan, peragaan busana berbahan daur ulang sampah plastik berbeda dan jauh lebih ramah lingkungan dari acara serupa di tempat lain. "Acara ini kita bikin beda. Selain menyuguhkan hiburan, juga sebagai sarana kami menggaungkan recycling life style," katanya.

Bahkan, pada peragaan busana daur ulang yang sudah pernah kita gelar dua kali sejak tahun lalu ini, para wisatawan dan masyarakat yang datang, juga diajak meminimalisasi produksi sampah. "Ini sebagai edukasi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah," katanya.

‎Peragaan busana daur ulang akan diikuti ratusan peserta, mulai pelajar TK, mahasiswa hingga kalangan umum. Para peserta akan beradu kreativitas mendesain pakaian hasil daur ulang berbahan plastik, lalu menampilkannya di Amphitheatre yang berada di bibir Pantaai Boom.

"Pro‎porsisinya 70 persen berbahan plastik, dan 30 persen dari bahan lain, yang harus tetap dari bahan daur ulang," tegas Arief.

Selain dari sisi peserta, lokasi acara juga akan disulap menjaadi catwalk megah nan unik. Panggungnya dihias pernak-pernik, yang mayoritas terbuat dari bahan-bahan daur ulang plastik.

Kursi penonton juga akan dihias. Ban bekas ‎akan dipermak menjadi tempat duduk yang ciamik. "Kami akan tunjukkan, sampah juga bisa menjadi aksesoris menarik, jika kita punya niat untuk memanfaatkannya," ucapnya.

(MH/MA)
  1. Khas Banyuwangi
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA