1. BANYUWANGI
  2. GAYA HIDUP

Festival proses kopi, cara Banyuwangi perbaiki cita rasa kopi

Para peserta akan dikenalkan proses kopi mulai dari cara panen yang benar, sortasi, penyimpanan, sangrai hingga cara seduh.

Festival proses kopi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 18 Oktober 2017 13:18

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya memperbaiki cita rasa kopi dengan menggelar festival proses kopi. Harapannya agar wisatawan maupun masyarakat bisa menikmati cita rasa kopi Banyuwangi yang maksimal.

Festival proses kopi diikuti 101 peserta dari kalangan barista cafe, pekebun kopi hingga penyangrai di Banyuwangi. Sebelumnya pengetahuan proses kopi mulai dari kebun hingga seduh sebagian besar hanya didapatkan dari komunitas dan belajar secara mandiri.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, festival proses kopi merupakan cara pemda untuk memberikan edukasi kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kopi, serta pekebun kopi agar bisa menghasilkan kopi yang enak.

"Dari festival ini, semoga bisa menghasilkan kopi yang enak," ujar Anas yang menyempatkan diri memberi sambutan melalui facetime, berlangsung di Rumah Kreatif milik Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Rabu (18/10).

Emir Yusuf salah satu barista Tams Cafe Banyuwangi yang hadir menjadi peserta mengaku senang di Banyuwangi bisa ada kegiatan edukatif terhadap para pegiat dan pekebun kopi.

"Adanya pelatihan ini, saya sangat terbantu. Karena kami membutuhkan Ilmu standarisasi penyajian kopi yang baik dan benar, agar mendapatkan kualitas dan mutu yang sama. Untuk meminimalisir konsumen yang bilang kedai sini enak, sana tidak," ujar Emir.

Sementara itu, Kaur Kerja sama Kopi, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Ninik purwaningsih yang menjadi teman diskusi mengatakan, secara umum para pekebun kopi hingga barista di cafe harus mengetahui proses pasca panen dan pengolahan yang benar.

"Seperti bebas dari biji cacat, size harus seragam, kopi itu tidak boleh dikeringkan dengan cengkeh, pala. Karena sangat sensitif dengan bau dan masih banyak lagi agar cita rasanya maksimal," terangnya.

Tidak hanya itu, para barista minimal juga harus mengenal kopi yang disajikan secara utuh. Mulai dari asal, proses tanam dan varian rasanya.

"Harus mengenal kopi dari daerah mana, karakter kopinya apa. Saat kita ada di kedai, ada berbagai varian rasa, nanti biar bisa presentasi ke konsumen. Sekaligus bisa mengangkat cita rasa kopi di daerahnya," jelasnya.

Festival proses kopi ini akan berlanjut di kawasan perkebunan rakyat Telemung, Kecamatan Kalipuro. Para peserta akan dikenalkan proses kopi mulai dari cara panen yang benar, sortasi, penyimpanan, sangrai hingga cara seduh yang tepat.

(FF/MUA)
  1. kuliner
  2. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA