1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Aduan BCC makin bertambah Pemkab Banyuwangi tambah anggaran P2TP2A

"Ini sebagai bentuk penghormatan kami. Karena kerja mereka yang saat ini semakin bertambah," kata Anas.

Bupati Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Rabu, 15 Juni 2016 13:56

Merdeka.com, Banyuwangi - Sejak Banyuwangi Children Center (BCC)‎ dibentuk, aktivitas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) makin bertambah. Sejak diresmikan bulan lalu, BCC sebagai pusat perlindungan anak direspon positif. Banyak pihak melaporkan termasuk korban, bisa langsung mengirim keluhannya ke BCC.

Tiap hari rata-rata ada empat laporan yang masuk ke pusat layanan Satgas Perlindungan Anak di Banyuwangi ini. Dari sekian banyak informasi yang masuk ada 10 kasus yang butuh penanganan serius.

"Ketika ada informasi masuk, tim langsung menanganinya. Baik camat, kepala desa, UPTD pendidikan terkait langsung merespon. Muaranya akhirnya pada P2TP2A," kata Bupati Anas usai rapat koordinasi bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa petang (14/6).

Sebagai apresiasi atas kinerja P2TP2A, pihaknya akan menambah anggaran operasionalnya. "Ini sebagai bentuk penghormatan kami. Karena kerja mereka yang saat ini semakin bertambah," kata Anas.

Dukungan anggaran itu akan diberikan dalam bentuk mobil operasional khusus P2TP2A. "Anggaran operasional hingga honor anggota P2TP2A yang kinerjanya khusus menangani kasus perempuan dan anak akan kita tambah," kata dia.

Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan 'Rumah Aman' untuk korban tindak kekerasan anak. Di tempat ini, korban akan didampingi, baik untuk pemulihan psikologis maupun fisiknya.

"Karena bagaimanapun kasus kekerasan anak menimbulkan trauma luar biasa bagi anak-anak, jadi perlu ada pendampingan untuk mengembalikan psikisnya," ucapnya.

Seperti aduan dari anak perempuan kelas 6 SD di Kecamatan Cluring pada Minggu lalu (12/6) misalnya. Melalui BCC, gadis 12 tahun itu berharap bisa dipertemukan dengan orang tua kandungnya. Kasus ini pun segera ditindak lanjuti oleh tim BCC di wilayah aduan berasal.

Selain menangani kasus tersebut, P2TP2A juga sedang menangani laporan dari siswi lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ingin melanjutkan sekolahnya di SMA, namun terkendala biaya karena ia yatim-piatu dan selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya yang bekerja sebagai pemulung.

Usai menerima laporan tersebut, tim BCC laangsung melakukan penanganan dan langsung mendaftarkan ke SMK Puspa Bangsa Cluring. Tak hanya itu, si anak juga mendapatkan orang tua asuh yang bersedia menjamin pendidikannya hingga perguruan tinggi.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA