Momentum saling menghargai perbedaan ini bisa terus diperkuat di hari kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni besok.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar mengapresiasi kerukunan antar umat beragama masyarakat Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Hal ini disampaikan Anas saat buka puasa bersama warga di depan Pasar Sarongan Rabu (31/5).
Desa Sarongan, kata Anas terkenal dengan masyarakatnya yang plural. Semua Agama mulai dari Hindu, Islam, Katolik, Kristen, dan Budha ada di Desa Sarongan. "Sarongan masyarakatnya plural. Jadi miniatur keberagaman dan terkenal rukun. Ini harus kita jaga, Banyuwangi terus menjaga kebhinekaan," ujarnya jelang buka puasa bersama.
Apalagi kata Anas, momentum saling menghargai perbedaan ini bisa terus diperkuat di hari kelahiran Pancasila yang jatuh pada 1 Juni besok.
Selama perjalanan dari Banyuwangi kota menuju Desa Sarongan, Anas menyampaikan bahwa secara bertahap infrastruktur jalan raya akan diperbaiki. Ke depan, dia ingin menjadikan Desa Sarongan sebagai destinasi wisata dengan potensi keindangan pemandangan gunung dan hasil perkebunan.
"Masyarakat di sini sudah punya modal daya tarik pengunjung. Dengan keramahan, senyum, orang lapar ditawari makan. Ini tinggal tugas saya membangun infrastruktur," ujarnya.
Perjalanan dari Kota Banyuwangi menuju Desa Sarongan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh 90 kilometer. Sebuah desa paling ujung bagian sisi selatan Banyuwangi. Melihat jalan yang banyak genangan air, Anas meminta agar masyarakat bisa bekerja sama merawat jalan dengan menyedot genangan.
"Kalau ada air menggenang tolong disedot, agar tidak cepat rusak. Karena tidak pasti setahun sekali jalan terus ditambal. Ke depan target saya, ini akan menjadi kawasan desa wisata," kata Anas.