1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas nilai Luhut dan Sri Mulyani dua striker penting Indonesia

"Jadi harus berpikir luas. Karena pertemuan IMF-World Bank ini belum tentu ada di Indonesia lagi," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 02 Maret 2018 14:31

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merupakan dua striker penting yang dimiliki Indonesia.

"Saya kira ini, dua striker penting, satu Menko satu Menteri Keuangan. satu yang eksekusi satu yang punya uang. Ini adalah tim yang dibentuk lewat Keppres presiden (untuk persiapan IMF World Bank," ujar Anas disela penyambutan kedatangan Luhut dan Sri Mulyani, Kamis (1/3).

Bagi Anas, momentum Annual Meeting International Monetary Fund World Bank (IMF-World Bank) yang membuat Luhut dan Sri Mulyani datang meninjau kesiapan ke Banyuwangi, merupakan kesempatan untuk mengenalkan ke dunia internasional.

"Ini momentum, dan Banyuwangi tidak akan ada momentum seperti ini lagi. Jadi harus berpikir luas. Karena pertemuan IMF-World Bank ini belum tentu ada di Indonesia lagi," kata Anas.

Kedatangan Luhut dan Sri Mulyani, diharapkan bisa menyelesaikan pengembangan destinasi wisata Banyuwangi yang masih terhalang masalah perizinan.

"Apa yang selama ini belum jalan, akan dieksekusi di lapangan. Salah satunya percepatan pengembangan kawasan Ijen. Percepatan akses ke Alas Purwo dan fasilitasnya, dan ke Meru betiri, karena ini destinasi kelas internasional semua," kata dia.

Anas menilai, Luhut dan Sri Mulyani punya banyak pengalaman menuntaskan berbagai persoalan di daerah.

"Harapan kami bisa tutas dengan kedatangan beliau. Apalagi dia punya pengalaman kasus Garuda Wishnu Kencana (GWK di Bali) dengan Benoa yang lebih 7 tahun tidak tereksekusi bisa selesai, beliau datang langsung selesai. Termasuk di Labuan Bajo, beliau datang langsung beres," ujar Anas.

Selain itu, Anas juga minta ada dukungan untuk mendukung percepatan pembangunan Marina di Pantai Boom untuk mendukung penyeberangan ke Bali.

"Kalau ini beres, ada implikasi pengembangan jangka panjang. Maka kehadiran beliau sangat penting bagi kami," ungkapnya.

Pembangunan wisata yang ramah lingkungan, Anas memastikan, pengembangan wisata untuk menyiapkan kunjungan delegasi IMF World Bank yang dihadiri menteri keuangan sedunia tetap mengedepankan kelestarian lingkungan.

Ijen, rencananya bakal ditambah fasilitas toilet, tempat istirahat, dan perbaikan jalan.

"Tentu pembangunan yang tidak merusak kawasan ekosistem. Karena Banyuwangi ingin menjaga lingkungan agar menjadi wisata kelas dunia. Dan itu tidak harus mewah, tidak harus bangunan massif. Itu tren pengembangan pariwisata dunia. Pembangunan pariwisata tidak harus dengan beton beton," paparnya.

Buktinya, kata Anas, di Ijen Shalter, cukup dengan rumah pohon. Tidak memotong pohon, dan hanya dibangun dengan rumbai-rumbai.

"Jadi jangan dibayangkan, pengembangan di Ijen, Alas Purwo, itu dengan merusak kawasa, tidak. Pengembangan pariwisata itu, dihindari dari merusak alam," katanya.

Luhut dan Sri Mulyani yang didampingi Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo berkunjung ke Banyuwangi selama dua hari, sejak Kamis-Jumat, (1-2/4). Mereka meninjau sejumlah kesiapan di Banyuwangi mulai dari Bandara, melihat pelayanan publik di Kantor Pemkab Banyuwangi, menikmati kuliner di Pendopo, mendaki Gunung Ijen, meninjau perkebunan bawang putih hingga Pantai Villa Solong.

Usai melakukan rapat secara tertutup, Luhut mengatakan, percepatan pengembangan kawasan wisata di Banyuwangi akan diselesaikan pada Agustus, sebelum berlangsungnya pertemuan IMF World Bank di Bali pada Oktober mendatang 2018.

(ES/MUA)
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. Bandara Banyuwangi
  4. IMF World Bank
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA