1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Anas sebut daerah harus sevisi dengan pemerintah pusat agar maju

"Makanya, Trisakti dan Nawacita juga diterapkan di Banyuwangi," kata Azwar Anas.

Bupati Anas saat presentasi dalam acara Rembuk Nasional 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 24 Oktober 2016 18:42

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah menyesuaikan pelbagai program dengan visi misi pemerintah pusat. Untuk itulah, kata Anas, program-program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diselaraskan dengan Trisakti dan Nawacita yang digaungkan Presiden Joko Widodo.

"Makanya, Trisakti dan Nawacita juga diterapkan di Banyuwangi," kata Azwar Anas saat berbicara di acara Rembuk Nasional 2016 dengan tajuk 'Bergegas Membangun Indonesia' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (24/10).

Penerapan Trisakti di Banyuwangi, Azwar Anas menjelaskan, diaplikasikan untuk membangun sektor pariwisata. Tujuan pariwisata ini bukan hanya untuk mendatangkan orang, melainkan untuk konsolidasi budaya, infrastruktur dan ekonomi pula.

Konsolidasi budaya, dia melanjutkan, karena banyak pihak dari berbagai latar belakang budaya berkumpul dan diundang ke Banyuwangi. Adapun disebut konsolidasi infrastruktur sebab pariwisata juga membuat masyarakat setempat sadar dengan kebersihan, pembangunan jalan dan lain-lainnya. "Tak mungkin mendatangkan orang jika jalan buruk, air tak ada," ujarnya.

Selain itu, pariwisata juga terbukti dapat mengerek pertumbuhan ekonomi warga. Apalagi, pariwisata ini juga didukung dengan sejumlah kegiatan festival berskala nasional maupun internasional. Sampai saat ini, ada 53 kegiatan pariwasata digelar di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.

Kegiatan pariwisata itu, kata Anas, bertujuan untuk menarik pelancong datang ke Banyuwangi. "Perlu Anda ketahui, semua kegiatan itu dikerjakan oleh PNS sendiri bukan memakai EO (event organizer). Kalau pakai EO biayanya bisa mahal," katanya sambil menegaskan ingin jajarannya di Pemkab Banyuwangi tak hanya pintar melayani tetapi juga kreatif.

Dengan program pariwisata dan ekonomi tersebut, kini pendapatan per kapita Banyuwangi meningkat dari Rp 14,7 juta per orang per tahun pada 2014 menjadi Rp 33,7 juta per orang per tahun pada 2015. Tingkat kemiskinan juga berhasil ditekan hingga 9,93 persen dari angka 20 persen sebelum 2010.

Anas melanjutkan, Banyuwangi juga menduduki rangking tiga di Jawa Timur sebagai daerah yang paling diminati untuk investasi, di bawah Kota Surabaya dan Gresik. "Padahal Banyuwangi hanya masuk ring tiga di Jawa Timur, berbeda dengan dengan Surabaya dan Gresik yang merupakan ring satu," ujar Azwar.

Tak cuma di bidang pariwisata, pembangunan SDM unggul juga dilakukan lewat program-program pendidikan. Setiap tahun, 3000 anak belajar marketing online secara gratis. "Jadi sekarang di Banyuwangi ada anak yang jual kambing lewat online, dari pada jual orang lewat online seperti di Jakarta," kata Anas bercanda di depan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Presentasi Anas ini disampaikan dalam acara Rembuk Nasional 2016 dengan tema 'Bergegas Membangun Indonesia'. Perhelatan itu dalam rangka merayakan genap dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada 20 Oktober lalu. Rembuk nasional menjadi ajang pertemuan para praktisi, akademikus, analis, asosiasi, NGO, budayawan, seniman, awak media dan masyarakat umum.

Rembuk nasional merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam menyatukan semangat positif untuk membangun Indonesia. Selanjutnya, kegiatan ini merupakan upaya mengatasi ketertinggalan dan upaya menghadapi tantangan regional maupun global, serta menuntaskan program pemerintah secara berkesinambungan.

Acara Rembuk Nasional dihelat di Grand Sahid Hotel Jakarta pada 24 Oktober 2016 dan direncanakan melibatkan 700 lebih peserta. Dalam acara itu, peserta akan terbagi atas tujuh kelompok diskusi yang membicarakan prioritas utama pembangunan pemerintahan Jokowi-Kalla.

Ketujuh kelompok diskusi itu meliputi pembahasan bidang ekonomi, bidang politik, hukum, dan keamanan, bidang kemaritiman dan sumber daya, bidang pariwisata dan industri kreatif, masalah infrastruktur, konektivitas dan lingkungan hidup, masalah kebudayaan, serta pendidikan vokasi.

Bupati Azwar Anas sendiri menjadi pembicara di ruang rembuk tujuh yang membahas soal Sosial Budaya, Kesehatan dan Pencapaian Daerah Tertinggal bersama pembicara lainnya; Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama serta Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Saifudin Aswari Rivai.

(MT/MT)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA