Menurut Anas, kalau desa gagal maka migrasi akan lebih tinggi sebab 63 persen kemiskinan ada di desa, sementara 37 persen di kota.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dua tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla sudah menunjukkan kemajuan, terutama penguatan desa.
"Di periode Pak Jokowi saya kira yang paling terasa adalah bagaimana desa dikuatkan, karena kalau desa ini kuat, maka ini akan menjadi fondamen dasar untuk pengembangan ekonomi secara lebih luas," kata Anas usai acara Rembuk Nasional 2016 dengan tajuk 'Bergegas Membangun Indonesia' dalam rangka perayaan dua tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi di Hotel Grand Sahid, Senin (24/10).
Menurut Anas, kalau desa gagal maka migrasi akan lebih tinggi sebab 63 persen kemiskinan ada di desa, sementara 37 persen kemiskinan itu ada di kota.
Namun demikian, dia berharap ke depan isu desa ini tidak lagi hanya masalah transfer dana, tapi bagaimana mendorong orang-orang hebat mau ke desa.
"Maka kemudian ada program Banyuwangi Mengajar, Pelajar Teladan, itu di desa. Di Banyuwangi kami bikin Program Banyuwangi Mengajar, pelajar-pelajar hebat datang ke desa, menginap di situ, sehingga ini nanti mentransfer knowladge di desa-desa," ujarnya.
Kedua, dia melanjutkan, paling terasa di periode pemerintahan Presiden Jokowi adalah pembangunan infrastruktur. "Nah, tema infrastruktur ini cukup menggema, sehingga konektivitas di beberapa sisi ini mulai terhubung," katanya.
"Sehingga ini mendorong daerah juga untuk segera membangun infrastruktur. Nah, baru terakhir adalah terkait dengan pemanfaatan IT untuk mendorong ekonomi kita terhubung dengan pasar global."
Oleh sebab itu, kemudian Banyuwangi menindaklanjutinya dengan Program Kampung Kreatif dan Smart Kampung. "Harapan kami ke depan terus didukung oleh pusat, sehingga ada penguatan desa ini bukan hanya soal membuat produk, tetapi juga soal jejaring pemasaran lebih luas," ujarnya.
Bagaimana dengan evaluasi? Anas menjawab, "Evaluasi, harapan saya sih sekali lagi penguatan di sektor desa untuk lebih dituntaskan, dalam arti lebih luas. Jadi bukan cuma soal transfer desa, tetapi ini juga terkait dengan mendorong motivator-motivator ke desa."
Berikutnya agar anak-anak muda diberi ruang lebih luas sehingga mereka bisa berkreasi lebih luas tanpa harus ke kota, tetapi cukup di desa saja. "Apa yang dikerjakan di Banyuwangi misalnya ada Banyuwangi Mal, internet marketing. Yang lain, yang penting sih bagi saya itu membangun SDM, daya saing itu akan hebat kalau SDM kita kuat. Tidak harus di kota-kota," ujarnya memungkasi.