"Jangan cuma melihat apa yang diucapkan bibir, tapi lihat perubahan fisik lainnya," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menjelang peringatan Hari Guru Nasional pada November mendatang, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi diundang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk berdialog tentang berbagai problematika dunia pendidikan. Dalam kesempatan itu, salah satunya Anas meminta para guru menerapkan pengajaran dengan sistem pengasuhan.
"Para guru perlu menerapkan pendidikan dengan pola pengasuhan. Bukan sekadar penyampai materi pelajaran," kata Bupati Anas di Pendopo, Senin (31/10).
Pola pengasuhan yang dimaksud, terang Anas, adalah adanya perhatian lebih seorang guru kepada peserta didik. "Tidak cukup guru hanya mengajarkan materi pelajaran di kelas saja. Tapi guru juga harus berdialog dengan siswa. Peduli tentang kehidupan sehariannya," ujarnya.
Anas mengajak para guru agar lebih peka terhadap perubahan yang terjadi pada siswanya. "Jangan cuma melihat apa yang diucapkan bibir, tapi lihat perubahan fisik lainnya. Beri perhatian jika terdapat kejanggalan. Misalnya matanya merah, coba tanyakan, pasti ada yang tidak beres," contohnya.
Perhatian kepada siswa itu menjadi penting karena akan bisa mengurangi tingkat kerawanan perilaku negatif pelajar di luar sekolah. "Mungkin di kelas, anak-anak (pelajar) bisa ditangani. Akan tetapi permasalahannya, anak-anak rawan terlibat dengan hal-hal negatif saat berada antara sekolah dan rumah. Oleh karena itu, penting perhatian kepada mereka," terangnya.
Sistem pendidikan yang mengesampingkan pola pengasuhan, tuturnya, akan mengancam hasil dari pendidikan itu sendiri. "Jika pola pengasuhan ini tidak bisa diterapkan, guru hanya sekedar mengajar, lalu, mengejar sertifikasi dan banyak-banyakan siswa saja. Maka sekolah hanya akan memproduksi masalah dan pengangguran baru," tegas Anas.
Sementara itu, Ketua PGRI Banyuwangi Teguh Sumarsono menyatakan kesediaan PGRI untuk bersinergi dengan program Pemkab Banyuwangi. Termasuk menerapkan pola pengasuhan seperti yang diharapkan Bupati Anas.
"Kami mengapresiasi kemajuan bidang pendidikan Banyuwangi saat ini. Sektor pendidikan terus ditingkatkan dan telah menjadi komitmen pemkab. Untuk itu, contoh pola pendidikan pengasuhan seperti yang disarankan Pak Bupati akan kami terapkan karena sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan di sini," terang Teguh.
Dalam kesempatan itu, Teguh juga menegaskan akan menjaga netralitas PGRI dan komitmen untuk berjuang di dunia pendidikan. "Kami sebagai organisasi profesi berjuang penuh untuk pendidikan. Tidak ada lagi ceritanya PGRI berpolitik," ungkapnya.
Pertemuan yang diikuti pengurus PGRI di tingkat kabupaten dan kecamatan se-Banyuwangi itu juga membahas persoalan pendidikan yang lebih teknis. Mulai dari persoalan jam mengajar, guru K2, penambahan insentif hingga permasalahan-permasalahan teknis keguruan yang dibahas dengan gayeng bersama Bupati Anas.