1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banjir lumpur terjadi di Banyuwangi akibat sungai tersumbat oleh puluhan pohon besar

"Air dan lumpur terhalang kayu yang mangklang (menghalangi) di gorong-gorong jembatan. Lumpur tidak sampai melewati meja rumah warga kami".

Relawan membersihkan jalan dari lumpur. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Rabu, 16 Mei 2018 11:35

Merdeka.com, Banyuwangi - Banjir lumpur yang terjadi di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/5), dipastikan karena datangnya puluhan pohon besar yang tersangkut gorong-gorong dan menutupi 80 persen lubang jembatan.

Debit air Sungai Badeng meningkat setelah hujan lebat turun di Gunung Remuk atau Bukit Pendil yang merupakan bagian dari Pegunungan Raung. Tidak hanya air, material lumpur, batu, dan pohon-pohon besar dan kecil turut hanyut ke sungai dari bukit yang dikabarkan mengalami longsor besar sejak September 2017.

Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi, mengatakan lumpur melimpas ke 28 rumah warga termasuk 1 masjid di Desa Alas Malang. Titik tertinggi lumpur hingga 40 centimeter. Sebagian sawah di Kecamatan Songgon juga berpotensi gagal panen karena kemasukan lumpur.

"Air bersih warga masih mencukupi karena sumur warga ditanam dan ditutup rapat. Mulai semalam kami tangani bersama Tim SAR, Tagana, Senkom dan relawan lain. Malam ini ditargetkan kondisi normal walau mungkin belum pulih seperti semula," kata Eka Kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (16/5).

Sementara itu Ketua RT 01, RW 02, Dusun Bangun Rejo, Desa Alas Malang, Samud, mengatakan air mulai naik Selasa (15/5) jam 7 malam. Dia mengatakan tidak banyak kerugian material warganya kecuali barang-barang yang diletakkan di bawah saat sedimen masuk rumah.

"Air dan lumpur terhalang kayu yang mangklang (menghalangi) di gorong-gorong jembatan. Lumpur tidak sampai melewati meja rumah warga kami," kata dia.

Berdasarkan pantauan Merdeka Banyuwangi petugas pengairan, warga dan relawan berusaha membersihkan rumah, halaman, jalan dan masjid dengan peralatan warga didukung alat berat dan mobil damkar yang menyemprot air untuk membersihkan lumpur. Puluhan kayu besar yang telah diangkat dari sungai dengan alat berat semalam, kini dipotong-potong menggunakan gergaji mesin.

Daerah aliran sungai (das) menyempit karena sisa lumpur setinggi sekitar 2 meter di sebagian besar sungai di sekitar jembatan. Hingga kini Sungai Badeng dari hulu di Kecamatan Songgon hingga hilir ke Selat Bali di Kecamatan Rogojampi, dialiri air berwarna berwarna merah.

Telah 9 bulan Sungai Badeng memiliki aliran air berwarna cokelat kemerahan disertai material batu dan lumpur dan menyebabkan pendangkalan seluruh bagian sungai. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah berupa menggali informasi tentang fenomena tersebut bekerjasama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Banjir
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA