1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Dampak Banjir Alas Malang Banyuwangi Kali ini Lebih Ringan

"Kami membersihkan jalan dengan menyemprotkan air, targetnya hari ini selesai lalu menangani banjir yang menggenang di Kecamatan Siliragung".

©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Senin, 26 November 2018 13:07

Merdeka.com, Banyuwangi - Sungai Badeng yang melintasi Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kembali meluap dan membanjiri rumah-rumah warga di sisi utara sungai, Minggu (25/11). Sementara rumah-rumah di sisi selatan sungai selamat karena terlindung plengsengan yang baru dibangun setelah 2 kali banjir yang terjadi sebelumnya.

Beruntung dampak banjir kali ini lebih ringan daripada banjir pertama yang terjadi pada Mei 2018. Banjir yang terjadi tengah malam itu menyebabkan 328 unit rumah warga Alas Malang mengalami rusak ringan hingga roboh karena terdorong gelombang lumpur.

Sedangkan banjir Sungai Badeng kali ini berdampak pada 28 rumah di Desa Alas Malang, 16 bangunan di Desa Bubuk dan 2 rumah di Desa Gladag. Kedua desa terakhir berada di Kecamatan Rogojampi dan pada banjir-banjir sebelum tidak menerima dampak limpasan air.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram Suryadi mengatakan, dampak banjir kali ini lebih ringan daripada kejadian pertama Mei 2018. Meskipun volume air sungai semalam lebih tinggi dan titik-titik desa terdampak bertambah.

Dia menjelaskan luapan air sungai kali ini mengenai rumah-rumah di Desa Bubuk dan Gladag karena volume air lebih tinggi dari banjir-banjir sebelumnya dan bangunan rumah berada di sepadan sungai. Sedangkan kondisi air yang meluap kali ini dikatakannya tidak terlalu pekat dan lebih encer sehingga tidak merusak bangunan rumah di Desa Alas Malang.

"Kalau yang di Desa Bubuk dan Gladag karena rumahnya ada di sepadan sungai. Itu melanggar aturan, harus ada jarak dari sungai," kata Eka kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (26/11).

Dia melanjutkan kondisi yang berbeda itu juga yang menjadi pertimbangan untuk melakukan penanganan yang berbeda. Penanganan pihaknya bersama TNI-Polri, relawan dan masyarakat tidak butuh waktu 2 minggu seperti yang dulu, kali ini butuh waktu 1 hari saja.

Di Desa Alas Malang hanya 1 rumah yang mengalami kerusakan sangat ringan, sedangkan lainnya kotor dan basah bekas terkena air banjir. Eka berharap masyarakat bisa membersihkan rumah mereka sendiri, sedangkan pihaknya akan beralih ke titik lain yang terkena bencana.

"Kami membersihkan jalan dengan menyemprotkan air, targetnya hari ini selesai lalu menangani banjir yang menggenang di Kecamatan Siliragung," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ketua RT 2 RW 2 Dusun Wonorekso, Desa Alas Malang Miswan (65) yang tengah bekerja bakti membersihkan lumpur di lingkungan masjid setempat. Dia mengatakan dulu di Wonorekso ada 30 rumah yang terdampak dengan kerusakan ringan hingga roboh.

Namun kali ini hanya ada 11 rumah yang terkena dampak dan tidak sampai merusak rumah warga. Termasuk rumahnya yang berjarak 40 meter dari sungai, hanya menerima sedikit lumpur kali ini.

"Dusun saya di sisi barat jalan lebih tenang, yang di sisi timur jalan yang lebih parah, airnya sampai se perut. Banyak warga sempat panik keluar sambil menyunggi peralatan rumah tangga, ada yang teriak-teriak, ada yang menangis," kata Miswan.

Debit air dan kecepatan arus sungai meningkat kemarin sore sekitar pukul 16.30 dan surut drastis sekitar pukul 21.00. Total taksiran kerugian yang diderita warga Desa Alas Malang karena banjir diperkirakan sejumlah Rp 5 juta.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Banjir
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA