1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banyuwangi akan beri layanan prima pada delegasi IMF-World Bank

"Pemkab sudah punya brand oleh-oleh Kanggi. Nanti akan kita perbanyak, lalu kita sebar di berbagai outlet," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2018 Merdeka.com Reporter : Endang Saputra | Jum'at, 16 Maret 2018 09:56

Merdeka.com, Banyuwangi - Ditunjuknya Banyuwangi sebagai salah satu daerah penyangga annual meeting IMF-World Bank pada Oktober mendatang akan dipersiapkan serius oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Salah satu aspek yang mendapat perhatian tersebut adalah kesiapan sektor pariwisata di Banyuwangi.

Untuk mempersiapkan sektor tersebut, Bupati Anas mengumpulkan sejumlah pelaku pariwisata Banyuwangi di kantornya pada Kamis sore (15/3). Mereka terdiri dari agen travel, hotel, restauran, toko souvenir, kelompok sadar wisata (pokdarwis) sebagai pengelola obyek wisata.

Dalam pertemuan tersebut, Anas meminta agar semua pelaku pariwisata meningkatkan kapasitasnya. Mengingat tamu yang hadir adalah menteri keuangan, gubernur bank sentral, dan kalangan bankir dari 189 negara se-dunia.

"Dari sisi atraksi dan obyek wisata, Banyuwangi telah siap. Yang perlu ditingkatkan sekarang adalah persiapan SDM yang akan menyambut mereka, mengingat mereka adalah tamu khusus," kata Anas.

Selain penguasaan bahasa asing di luar bahasa Inggris, menurut Anas, salah satu yang perlu disiapkan pelaku wisata adalah kemampuan mengeksplorasi potensi lokal daerah. Mereka harus bisa menjelaskan berbagai potensi kekayaan lokal Banyuwangi dengan detail.

"Selain bercerita tentang sejarah dan kisah di balik obyek wisata tertentu, pelaku wisata juga harus paham kebijakan yang kita anut terkait wisata. Misal guide perlu jelasin kenapa di Pantai Pulau Merah tidak ada hotel ato restoran berbintang, ini karena pemkab sengaja memproteksi ekonomi warga lokal setempat agar tidak diserbu pemodal besar. Hal-hal semacam itu perlu dijelasin biar mereka memahami," jelas Anas.

Untuk itu, pemkab menggandeng budayawan yang tergabung dalam Dewan Kesenian Blambangan untuk mempertajam wawasan pelaku wisata tentang Banyuwangi.

"Minimal pemandu wisata harus ikut kelas ini agar mereka bisa lebih banyak bercerita tentang Banyuwangi," kata Anas.

Selain dari sisi SDM, Anas juga berharap pelaku wisata mulai meningkatkan berbagai kualitas produknya. Salah satunya suvenir.

"Pemkab sudah punya brand oleh-oleh Kanggi. Nanti akan kita perbanyak, lalu kita sebar di berbagai outlet. Ini bisa menjadi acuan bagi UMKM lain standar suvenir dan oleh-oleh bagi wiaatawan," ungkapnya.

Kanggi adalah keranjang oleh-oleh yang berisi berbagai produk UMKM Banyuwangi, hasil pendampingan langsung dari Badan Ekonomi Kreatif.

Bagi Anas, Annual Meeting yang akan dihadiri para bankir dan petinggi negara dari seluruh dunia tersebut, akan menjadi ajang promosi yang luar biasa bagi pariwisata Banyuwangi.

"Acara ini akan menjadi trigger bagi Banyuwangi. Tidak hanya soal jumlah kunjungannya, tetapi bagaimana dampak promosi yang akan didapat Banyuwangi di mancanegara. Untuk itu, persiapan terus kami matangkan dari segala sektor," terang Anas.

Para pelaku wisata di Banyuwangi pun sangat antusias menyambut kegiatan tersebut. Mereka siap berbenah untuk meningkatkan kelas pelayanannya.

"Kami akan melakukan sejumlah inovasi baru untuk memberikan yang terbaik bagi para tamu yang akan hadir di Banyuwangi. Bupati sudah antusias, kami harus mengimbanginya," ungkap Sony Aji, salah seorang pelaku wisata yang bergerak dalam travel.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda menambahkan pemkab sinergis dengan pemerintah pusat segera membenahi infrastruktur di sekitar obyek wisata.

"Pemerintah pusat telah berkomitmen hingga Oktober ini akan perbaiki akses ke tempat-tempat wisata. Termasuk fasilitas penunjang, seperti penambahan toilet di Ijen, rest area, dan jalan akses," katanya.

 

(ES/ES)
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. IMF World Bank
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA