Para pedagang kaki lima mendapatkan banyak untuk. Ada yang bisa buat beli tanah.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rangkaian Banyuwangi Festival telah dihelat selama beberapa tahun terakhir. Selain bertujuan mempromosikan pariwisata di Banyuwangi, kegiatan festival yang digelar sepanjang tahun tersebut sekaligus membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Seperti usaha yang digeluti oleh pria asal Bali, Tegar (46). Selama sembilan tahun merantau di Banyuwangi, ia meraup untung dari berbagai festival dari penjualan layang-layang gabus hasil kreasi tangannya.
Layang-layang gabus merupakan layangan hias yang bisa diterbangkan di pantai dengan kondisi cuaca berangin. Dengan menggunakan benang jahit, sehingga dapat mengimbangi layang-layang gabus yang ringan. layang-layang buatan Tegar dibentuk seperti pesawat terbang dengan warna di beberapa sisi.
Ketika tak ada festival, Tegar biasa berjualan di Taman Blambangan. Di sana layang-layang gabus miliknya terjual 10 hingga 12 buah. Namun saat festival berlangsung, Tegar mengaku membawa 130 buah layangan gabus dan semua ludes diborong pembeli. Layangan gabus dipatok dengan harga Rp 10 ribu.
"Ya lumayan, utang ndak punya dari (usaha) ini. Bisa beli kapling (tanah)," aku Tegar kepada Merdeka Banyuwangi, Senin (19/9).
Selain menjual layang-layang gabus, ia membuat bubble balon dengan harga Rp 5 ribu. Ia biasa menjual sekitar 150 bubble balon dalam waktu sehari ketika Banyuwangi Festival berlangsung.
"Beli layangan kapal untuk anak. Mumpung di pantai ya anginnya kan kencang," ujar salah satu pembeli, Sofyan.