Inilah juara lomba kemasan buah. Namanya Yasmin Wita Alhadida.
Merdeka.com, Banyuwangi - Lomba kemasan buah yang digelar Pemkab Banyuwangi berhasil dimenangi pelajar SMKN 1 Banyuwangi, Yasmin Wita Alhadida. Siswi tersebut mendesain tempat buah cukup unik, kardus yang dibentuk seperti truk buah dengan bukaan di bagian samping. Karya Yasmin bersama timnya ini terlihat sangat fresh dengan desainnya yang cerah.
"Saya sama sekali nggak nyangka bisa jadi pemenang. Peserta lain karyanya juga bagus-bagus," kata Yasmin.
Siswi yang mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual di sekolahnya itu mengaku awalnya bingung menentukan konsep packaging yang akan dibuatnya. "Setelah brain storming dengan tim, tiba-tiba kami terinspirasi dengan bentuk truk buah, yang jika dibuka bagian belakangnya, buahnya langsung keluar. Alhamdulillah, produk yang kami buat ini bisa mengantarkan kami jadi juara," kata Yasmin yang mendesain kemasan buahnya dengan gambar truk berwarna biru. Truk itu bergambarkan tokoh animasi laki-laki yang mengenakan udeng. Di sebelahnya terdapat gambar buah dengan tulisan berbahasa Jawa ‘Monggo Tumbas’ (Ayo Beli).
Penilaian hasil kreasi kemasan buah ini digelar di Rumah Kreatif Banyuwangi, Minggu (18/9). Rumah Kreatif adalah sebuah bangunan yang didirikan pemkab sebagai pusat operasional situs belanja online UMKM Banyuwangi, www.banyuwangi-mall.com. Di gedung ini aktivitas product development, mulai dari administrasi, penanganan order, pengiriman barang, hingga kegiatan kreatif seperti pemotretan produk dan desain grafis UMKM dilakukan.
Siswa SMKN 1 Banyuwangi berhasil menggondol 2 juara. Selain Yasmin dan tim, di posisi kedua diduduki oleh Vika Tri Rindiasari dengan kemasan buah berbentuk tabung. Desain gambar tabung ini menunjukkan ciri khas Banyuwangi berupa animasi penari Gandrung lengkap dengan omprog di kepala. Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh Dinda Kartika Sari dari STIKOM Banyuwangi yang mengangkat kemasan buah berbentuk persegi enam.
Sementara itu, ketua dewan juri, Eko Mulyanto menyatakan para juri terkesan dengan ide-ide para peserta lomba packaging buah tersebut. "Mereka ini mampu menuangkan gagasannya, menyulap kertas karton atau dupleks menjadi kemasan buah yang menarik dan berkesan mahal," kata Yayan, sapaan akrabnya.
Meski baru digelar untuk pertama kalinya, ujar Yayan, peserta sudah pandai berimprovisasi. Mulai dari desain pada kemasannya yang memanfaatkan teknologi Information Technology (IT) hingga bentuknya yang unik dan beraneka ragam. Ada yang berbentuk segitiga, kubus, segilima, tabung, dan persegi panjang.
Yayan mengatakan, seorang pedagang buah, ketika menjual buahnya, dia harus tahu jenis packaging seperti apa yang tepat. Karena buah itu punya jenis-jenis, ada yang bergetah seperti sawo, ada yang kulitnya sangat mudah luka seperti jambu air, buah yang mengandung gula seperti jambu biji, dan buah yang berbau tajam atau aromatika seperti nangka dan durian.
"Oleh karena itu selain bentuk kemasan yang tepat, mereka juga punya kewajiban memastikan buah itu aman hingga tiba di tempat tujuan dan tidak rusak atau pun kedaluwarsa," kata pria yang tergabung dalam Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi itu.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Alief Rahman Kartiono mengapresiasi karya anak-anak muda Banyuwangi yang menjadi peserta lomba desain kemasan buah ini.
"Mereka ini kreatif-kreatif. Ini akan jadi step awal bagi kita untuk lebih mengembangkan produk ini ke depan agar produk buah lokal Banyuwangi semakin dikenal dan diminati wisatawan," tutur Alief.
Hasil karya mereka, lanjut Arief, akan diproduksi oleh Diskop UMKM dan dibagikan kepada pedagang buah sebagai stimulan. "Nanti akan kami berikan pada pedagang-pedagang buah di Banyuwangi, agar mereka mulai tergerak untuk sepenuhnya menggunakan packaging buah, tidak lagi sekadar tas plastik dalam menjual produknya," ujar Alief.