1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banyuwangi jadi lumbung padi, serapan ke Bulog capai 81 ribu ton

Selain sektor wisata, pertanian di Banyuwangi juga maju.

©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 09 Januari 2018 13:40

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak menduga di tengah pertumbuhan sektor perekonomian di bidang pariwisata dan pembangunan penginapan hingga perumahan di Banyuwangi, produktivitas panen padi di Banyuwangi masih tinggi. Anas mengatakan, dari data terkahir saat ini, serapan padi untuk Bulog mencapai 81 ribu ton, terbesar kedua di Indonesia setelah Jember yang mencapai 97 ribu ton untuk tahun 2017.

Sementara untuk cadangan beras di Banyuwangi saat ini masih mencapai 35 ribu ton, mencukupi untuk kebutuhan dua tahun ke depan. "Di tengah pembangunan perumahan dan lain-lain, ternyata Banyuwangi masih bisa mempertahankan. Ternyata justru nomor dua di Indonesia, serapan gabah kita ke Bulog sampai 81 ribu ton," ujar Anas di Gudang Ketapang II Bulog Subdivre, Ketapang Banyuwangi, Selasa (9/1).

Hal ini, kata Anas, tidak lepas dari optimalisasi irigasi dan penguatan sektor pertanian melalui berbagai pelatihan, festival agro expo hingga ruang dialog edukatif melalui Bilaperdu. Selain itu, kata Anas, lahan-lahan pertanian produktif sengaja diproteksi agar tidak dialihfungsikan melalui peraturan hingga dari desa.

"Karena kalau dipersilakan, sawah bisa habis jadi perumahan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, David Susanto menjelaskan, sektor pertanian padi Banyuwangi memang selalu produktif. "Stok Banyuwangi sekarang ada 35 ribu ton, cukup untuk konsumsi selama dua tahun. Dari data terakhir,  pengiriman beras Banyuwangi untuk suplai ketahanan pangan sudah sampai Bali sebesar 5 ribu ton, NTT 12 ribu ton, dan Madura 15 ribu ton," katanya.

(MH/MUA)
  1. Pertanian
  2. Ekonomi
  3. Pangan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA