"Angkutan umum ada keluhan pelajar telat karena, Lin-nya ngetam terus karena tidak ada penumpang," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan transport gratis bagi wisatawan dan pelajar dengan cara subsidi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, bila ini lancar, ke depan jumlahnya akan ditambah lagi.
"Angkutan umum ada keluhan pelajar telat karena, Lin-nya ngetam terus karena tidak ada penumpang. Jadi kita subsidi. Ada 32 kendaraan untuk angkutan mobil untuk sekolah, jadi terus keliling kota," kata Anas kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (29/7).
Angkutan gratis untuk anak-anak sekolah ini beroperasi mulai pukul 06.00-07.00 WIB, kemudian saat jam pulang sekolah antara pukul 12.00-14.00 WIB.
Dari 32 kendaraan ini, ada 10 jalur lintasan di sekitar kota Banyuwangi. Sementara Anak-anak pelajar yang ingin menikmati fasilitas angkutan gratis, bisa cukup menunggu di samping jalan.
Aldi, salah satu pelajar SMPN 2 yang mencoba transportasi gratis mengatakan, biasanya dia harus menunggu angkutan umum dari rumahnya di Kelurahan Kebalenan untuk menuju sekolahnya. Saat ini, dia senang karena adanya angkutan gratis sudah tidak lagi ngetam, dan terjadwal.
"Biasanya memang naik angkutan, karena hemat uang saku. Naik bayar Rp 2000, itu kadang masih sering telat, karena kalau tidak dapat angkutan saya jalan kaki," ujar Aldi.
Hal senada juga diungkapkan Anakku Karuna, pelajar SMPN 2. Dia merasa senang karena bisa berangkat dan pulang sekolah dengan tenang. "Saya senang, paling tidak bisa menghemat uang saku saya," katanya.
Sementara itu, Yasin (45) supir angkutan gratis mengaku juga senang karena kondisi penumpang di angkutan umum saat ini sudah berkurang, dibandingkan tahun 1990-an yang masih banyak menggunakan jasa angkutan umum.
"Saya paling malam di sini bertahan. Mulai jam satu malam sampai empat sore, paling banyak empat pulang pergi (PP) angkutan. Minim 3, 2 PP, kadang gak narik. Saat tahun 90-an bisa sampai 9 PP," ujar pria yang sudah menjadi supir angkutan sejak 1980-an.
Usai mendapat suport subsidi dari Pemkab Banyuwangi, dia senang minimal punya pendapatan pasti. Dia yang memegang jalur nomor 1, akan melintasi 6 sekolah mulai SD sampai SMP.
"Senang sekali, ada perhatian pemerintah di golongan supir angkot, sangat terima kasih. Saya melewati 6 sekolah, mulai berangkat dari Terminal Brawijaya sampai Terminal Blambangan," ujar supir asal Kelurahan Tukangkayu ini.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Kusyadi menambahkan, dari 32 angkutan gratis, sekali jalan bisa mengangkut 400-500 anak sekolah.
"Misalnya Lin (mobil) jalur 1 ada empat. Kalau siswa yang lain tidak nutut, di belakangnya masih ada lagi. Anak-anak tinggal menyesuaikan di mana jalur lin-nya melintas," ujarnya.
Pihaknya mengajukan anggaran untuk subsidi angkutan gratis bagi pelajar ini senilai Rp 515 juta rupiah, untuk kontrak sampai akhir Bulan Desember. "Nanti kalau ini berjalan dengan baik, bakal ditambah lagi," tuturnya.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang datang ke lokasi juga mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi yang telah memberikan perhatian kepada pelajar sekolah.
"Tidak hanya ramah kepada wisatawan, tapi ramah juga kepada anak sekolah. Harus disyukuri, karena inilah tujuan anggaran APBD sesuai untuk kebutuhan rakyatnya," terang Enggar.
Enggar juga mengapresiasi kinerja Bupati Anas yang sudah selaras dengan visi pemerintah pusat.
"Kepemimpinan bupati, selaras dengan presiden, bicara target. Segalanya terukur, dan bisa dilihat hasilnya. Sekarang Banyuwangi menjadi topi pembicaraan di tingkat nasional dan beberapa kolega, ingin mengenal Banyuwangi," terangnya.