"Semburan debu vulkanik mencapai ketinggian 5.600 meter hingga 7.600 meter dari permukaan air laut".
Merdeka.com, Banyuwangi - Dampak erupsi Gunung Agung Bali di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berupa sebaran abu tipis di daratan. Sedangkan abu vulkanik yang berada di lapisan atas udara telah bergeser seluruhnya ke Samudra Hindia.
Erupsi terjadi pukul 20.00 WIB kemarin dan abu terbawa angin ke arah barat dan barat daya, sampai di udara Banyuwangi dini hari. Tidak hanya Banyuwangi, Jember dan kabupaten lain di selatan Jawa timur
hingga perbatasan Jawa Tengah terpantau dilewati hembusan abu di udara.
"Semburan debu vulkanik mencapai ketinggian 5.600 meter hingga 7.600 meter dari permukaan air laut. Sedangkan kecepatan angin di lapisan udara itu antara 18.520 kilometer per jam hingga 46.300 kilometer per
jam,"kata prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Ibnu Haryo di kantornya, Selasa (3/6).
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam Suryadi, mengatakan abu vulkanik belum membahayakan. Dia mengatakan ada 7 kecamatan di Banyuwangi yang dilaporkan terpapar abu vulkanik.
"Abunya tidak terlalu tebal, tidak kelihatan. Banyuwangi diperkirakan terpapar semua, tetapi sangat tipis," kata Eka.
Sebagai antisipasi dampak abu vulkanik, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membagikan 8.000 lembar masker kepada pengguna jalan, terutama pengendara kendaraan roda 2 dan becak. Gerakan itu dilakukan
spontan setelah dikabarkan abu vulkanik masuk ke wilayah udara Bumi Blambangan.
"Kami secara spontanitas melakukan pembagian masker dengan maksud agar pengguna jalan menjaga kesehatannya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.
Djuang mengatakan meski abu vulkanik belum sampai menimbulkan dampak negatif di Banyuwangi, antisipasi tetap diperlukan. Bila besok masih terjadi erupsi Gunung Agung dan abu vulkanik menerpa Banyuwangi, dan akan kembali membagikan masker kepada warga.