Banyak faktor yang mengakibatkan masih minimnya jumlah nelayan yang ikut Asuransi Nelayan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi secara simbolis menyerahkan Kartu Nelayan, Kartu Asuransi Nelayan dan klaim Asuransi Nelayan kepada Usmiyati selaku istri penerima manfaat Slamet Ngadiono dan Hatijah istri saudara Achmad Riadi dari Kampung Mandar. Masing-masing keluarga mendapat manfaat asuransi kematian sebesar Rp 160 juta.
Penyerahan dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang didampingi pihak asuransi Jasindo dan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Banyuwangi.
Usmiyati sebagai ahli waris berterima kasih sekaligus kaget karena dihubungi mendapat manfaat asuransi kematian atas nama suaminya. "Saya sebelumnya tidak tahu kalau selama tiga tahun ini suami saya sudah ikut Asuransi Nelayan," ujarnya saat ditemui usai upacara di halaman Kantor Bupati Banyuwangi, Jumat (17/2).
Dari data yang dimiliki Dinas Perikanan dan Pakan Banyuwangi menyebutkan dari jumlah nelayan sebanyak 25.665 orang. Baru 13.121 orang yang memegang Kartu Nelayan. Padahal syarat pembuatan Asuransi Nelayan harus memiliki Kartu Nelayan sebagai identitas nelayan yang di berikan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada nelayan.
"Selama ini kendala kami mendistribusikan Kartu Nelayan dan Asuransi Nelayan ini karena jadwal berlayar mereka yang random," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Harry Cahyo Purnomo.
Walau begitu jumlah kepesertaan Asuransi Nelayan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Per September 2016 jumlah nelayan yang sudah tercover asuransi sebanyak 5.629 orang. Diharapkan jumlah nelayan yang ikut asuransi akan semakin bertambah. Apalagi premi yang dibayarkan pun cukup murah yaitu Rp 175 ribu per tahun.