BEC gelar aksi teaterikal asal usul nama Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Salah satu festival kebanggaan warga Banyuwangi dan wisatawan, yakni Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016 bakal digelar pada Sabtu (12/11) mendatang. BEC kali ini merupakan festival ke-45 dalam serangkaian agenda Banyuwangi Festival 2016.

BEC tahun ini memasuki gelaran ke-6 sejak digelar mulai 2011 lalu. Kali ini BEC menghadirkan tema The Legend of Sritanjung Sidopekso yang merupakan legenda asal muasal nama Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda, BEC kali ini tak hanya memberikan hiburan. Tetapi sekaligus memberikan edukasi kepada penonton tentang asal usul Banyuwangi sesungguhnya.

"Selama ini kan masih legenda, sehingga banyak versi. Nanti saat opening BEC akan disuguhkan cerita bagaimana sesungguhnya asal usul nama Banyuwangi itu," ujar laki-laki yang akrab disapa Bram tersebut.

Selain bertujuan memberikan edukasi mengenai sejarah Bumi Blambangan, BEC sekaligus ingin menunjukkan keterampilan desain baju adat lokal dengan tampilan modern. "Desainer-desainer dari BEC ini asli dari Banyuwangi, dari lokal kita angkat ke dunia," ujar Bram.

Dalam gelaran pada 12 November mendatang, penonton akan dibawa pada suasana etnik yang unik. Ratusan model BEC akan berjalan sepanjang empat kilometer. Selain itu, para model tersebut akan berjalan dengan diringi paduan aransemen musik etnik dan modern yang dibawakan oleh 25 seniman Banyuwangi.

Tak hanya itu, suara khas dan unik dari seniman kawakan asli Banyuwangi, yakni Temu Misti dan Supinah akan dipadukan dengan penampilan seniman-seniman muda Banyuwangi. Tembang-tembang yang akan mereka bawakan akan diiringi perpaduan berbagai alat musik tradisi dan alat musik modern.

"Kami pastikan para seniman Banyuwangi yang sudah berpengalaman ‘turun gunung’ di BEC," kata Sutripno salah satu pengaransemen musik BEC 2016.