1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Belasan ribu masyarakat Banyuwangi rayakan HUT RI ke -73 dengan gerak jalan

"Dengan peserta berkelompok, perlombaan bisa lebih bersih dari kecurangan dan perilaku yang tidak layak di pertontonkan di ruang umum".

Gerak Jalan Tradisional Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Minggu, 26 Agustus 2018 13:28

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 13.024 orang yang terbagi dalam 1.184 regu mengikuti kegiatan gerak jalan tradisional di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/8). Masing-masing kelompok terdiri dari 11 orang termasuk ketua regu, yang harus jalan kaki belasan hingga puluhan kilometer jauhnya.

Siswa sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti lomba ini dengan rute keliling kota sepanjang 8 kilometer dari Gedung Olahraga (GOR) Tawangalun. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) putra dan putri juga pelajar putri Sekolah Menengah Atas (SMA) berangkat dari Kantor Camat Srono sampai pertigaan Lincing Rogojampi sejauh 17 kilometer. Dan untuk peserta SMA putra dan umum mengikutinya dari Kantor Camat Gambiran sampai finish di Pertigaan Lincing Rogojampi sepanjang 45 kilometer.

Semua peserta sebelumnya sudah mendaftarkan diri melalui jalur online di website Banyuwangisport.com milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi untuk memperebutkan total hadiah Rp 64 juta, belum dipotong pajak. Tidak hanya kerapihan barisan dan kekompakan langkah serta ketepatan waktu sampai di finish yang diperlombakan, melainkan juga seragam-seragam yang meriah dari masing-masing grup.

Misalnya grup putri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyuwangi yang kompak mengenakan setelan jaket dan celana warna merah putih. Siswi-siswi berjilbab putih itu juga mengenakan topi koboi warna hitam yang ditempeli hiasan 2 bulu di bagian depan kiri yang juga berwarna merah putih.

"Pakai topi biar mengurangi panas dan kelihatan lebih cantik," kata Vinantri Vora (16) sang pemimpin regu.

Dia mengatakan regunya sudah 3 kali berlatih baris-berbaris seminggu terakhir untuk mempersiapkan fisik dan mental menjalani perlombaan. Bahkan mereka sengaja memilih berlatih siang hari agar siap menghadapi terik Matahari, utuh dan kompak sampai garis finish dan keluar sebagai juara.

Sementara Kepala Dispora Banyuwangi Wawan Yadmadi mengatakan telah 2 tahun pihaknya tidak mengizinkan peserta perseorangan mengikuti acara ini. Dari evaluasi sebelumnya banyak peserta perorangan yang menyebabkan masalah seperti ugal-ugalan, mabuk, hingga kemasukan peserta gelap dalam kegiatan lomba.

"Dengan peserta berkelompok, perlombaan bisa lebih bersih dari kecurangan dan perilaku yang tidak layak di pertontonkan di ruang umum. Kita ingin perlombaan ini berlangsung tertib dan menyenangkan," kata Wawan.

Dia mengatakan Gerak Jalan Tradisional Banyuwangi merupakan bagian dari tradisi atau kebiasaan masyarakat dalam memeriahkan HUT RI setiap tahun. Selain melatih kesehatan fisik, kekompakan berjalan bersama diharapkan terus mereka kerjakan menjadi kekompakan dalam kehidupan sehari-hari disertai saling membantu.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Olahraga
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA