Kendaraan motor sementara tidak boleh di areal Polres Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pasca serangan teror yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya, penjagaan di gerbang pintu masuk dan keluar di Mapolres Banyuwangi mulai lebih diperketat. Semua masyarakat yang akan memasuki area Polres Banyuwangi tidak diperbolehkan memarkir kendaraan di dalam area Mapolres Banyuwangi.
“Parkir di luar, di sana, masuk ke dalam jalan kaki,” ujar salah satu satuan unit provost Polres Banyuwangi yang berjaga di gerbang masuk, Senin (14/5).
Gerbang masuk Mapolres hanya dibuka seukuran tubuh untuk keluar masuk. Masyarakat yang masuk untuk kepentingan mengurus SIM, SKCK dan dokumen lainnya diperiksa barang bawaannya.
Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, pengamanan sudah selalu dilakukan hanya saja kali ini lebih diperketat untuk langkah antisipasi. "Mapolres kita antisipasi, rekan-rekan lihat kita selektif terhadap orang maupun barang yang masuk ke Mapolres," ujar Kapolres.
Pihaknya juga telah melakukan deklarasi pasca serangan teror bom secara beruntun di Surabaya pada Minggu, (13/5). Bersama Forpimda dan tokoh lintas agama sepakat untuk saling menjaga keamanan dan mengutuk aksi terorisme.
"Mengutuk terorisme tersebut, dan masyarakat tidak takut dengan aksi terorisme tersebut, karena kita selalu bergandengan tangan untuk melawan aksi terorisme tersebut," katanya.
Polres Banyuwangi juga memperketat pengamanan di objek vital seperti penyeberangan di Pelabuhan Ketapang yang menghubungkan ke Bali, Bandara, serta jalur perbatasan menuju Kabupaten Jember dan Situbondo.
“Untuk antisipasi kita lakukan razia sampai dengan subuh tadi, dan akan berlangsung terus baik ke arah Jember, Situbondo maupun di penyeberangan pelabuhan dan udara. Termasuk pengamanan kegiatan di Gereja kita, yang sudah kita lakukan bersama-sama, komitmen kegiatan di gereja diamankan oleh seluruh elemen, Hindu, Islam, Budha," katanya.