"Pemerintah berharap gereja bisa bersinergi membekali keterampilan kepada anak-anak. Kembangkan potensi mereka," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberi perhatian khusus kepada pengembangan anak-anak sejak dini mengingat iklim kompetisi semakin ketat dari hari ke hari.
"Semua pihak tanpa terkecuali, mari perhatikan anak-anak kita. Jauhkan dari narkoba, hal-hal negatif lainnya. Pemerintah tidak kuat sendirian. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, tokoh-tokoh agama hingga semua orang tua, yang selama ini ikut berkolaborasi mengawal pengembangan generasi muda di Banyuwangi," ujar Anas saat menghadiri pertemuan umat Kristiani menyambut Hari Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.
Pertemuan itu dihadiri warga dari 3 kecamatan, yakni Siliragung, Pesanggaran, dan Bangorejo. Acara juga dihadiri elemen Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang terdiri atas para tokoh agama di Banyuwangi.
Menurut Anas, kualitas generasi muda harus benar-benar diperhatikan sejak dini demi memenangkan persaingan dalam berbagai level.
"Tantangan semakin berat. Misalnya di dunia usaha, semakin hari semakin padat teknologi, dan mengurangi tenaga manusia. Mari anak-anak kita bekali kepercayaan diri, kewirausahaan, serta keimanan yang cukup," kata Anas di depan ribuan jemaat dan undangan yang hadir.
Dia mengatakan, keterampilan, kesenian dan keimanan yang tertanam akan menghindarkan anak-anak dari gejala stres di masa mendatang. Bukannya terpuruk karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, diharapkan anak-anak muda justru menciptakan solusi dan membuka lapangan kerja dengan usaha mereka sendiri.
"Pemerintah berharap gereja bisa bersinergi membekali keterampilan kepada anak-anak. Kembangkan potensi mereka. Merangkul sebagai teman dan meningkatkan kemampuan mereka pada berbagai hal. Kuncinya ada pada pengembangan ekonomi kreatif untuk memperkuat perdesaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Anas.
Di Banyuwangi, sambung Anas, pengembangan anak muda dijalankan lewat beragam program, mulai beasiswa hingga ke bangku kuliah, pemberian gizi tambahan, kegiatan keagamaan, kesenian, dan olahraga yang marak, sampai pelatihan-pelatihan keterampilan.
Anas juga menyampaikan terima kasih kepada umat Kristiani yang telah ikut berkontribusi dalam pembangunan Banyuwangi. "Modal terpenting dalam membangun daerah adalah modal sosial berupa kerukunan dan gotong-royong," ujarnya.
Ketua Badan Musyawarah Antar-Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng mengatakan, pihaknya senang di Banyuwangi karena kerukunan yang selalu terjaga. "Saya ini anggota FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Banyuwangi, dan kami memang punya rahasia menjaga kerukunan, yakni tiada dusta di antara kita," kata Anang.
Anang berharap kerukunan tersebut selalu terpupuk. "Kami salut dengan kepemimpinan Pak Anas yang mengayomi. Setiap ada masalah yang berpotensi mengganggu kerukunan, langsung ditangani," kata Anang.