"Ini sudah ditutup tiga atau empat tahun lalu, tapi karaoke-karaokenya kok masih banyak," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengaku geram saat melihat kafe dan tempat karaoke masih beropersi di eks-Lokalisasi Padang Bulan, di Desa Dambor, Kecamatan Singojuruh. Padahal, sejak empat tahun lalu lokalisasi ini sudah diseterilkan oleh pemerintah.
Dugaan masih menggeliatnya bisnis syahwat berkedok kafe dan rumah karaoke diketahui usai dirinya menghadiri panen raya padi organik di Dusun Sumber Baru, Kecamatan Singojuruh, Selasa (19/4). Saat perjalanan kembali ke Kantor Pemkab Banyuwangi, Anas secara tidak sengaja memantau eks-lokalisasi tersebut. Ternyata, Anas mendapati rumah karaoke beroperasi di lokalisasi yang telah ditutup sejak empat tahun lalu tersebut.
Anas geram mengetahui masih adanya plang kafe dan tempat karaoke yang pernah dibongkar tersebut. Dia langsung memerintahkan jajarannya untuk segera mengambil tindakan tegas.
"Ini sudah ditutup tiga atau empat tahun lalu, tapi karaoke-karaokenya kok masih banyak. Ini gak boleh. Plang kafe dan tempat karaoke itu, dulu kita tutup 30 April 2014. Ini pelanggaran, kita sudah kasih pelatihan, pemberdayaan dan pesangon sebelum mereka kita dipulangkan ke daerahnya masing-masing," katanya geram.
Dengan masih adanya kafe dan tempat karaoke yang diduga masih dijadikan praktek mesum ini, Anas berharap polisi dan Forpinda setempat, segera menindaknya. "Karaoke tidak boleh dan akan kita tutup," tegasnya.
Sekadar tahu, Lokalisasi Padang Bulan dikenal sejak 1994 silam. Sebelum ditutup pemerintah, ada sekitar 200 mucikari dan 500 PSK beroperasi di tempat ini.
Karena masih menemui adanya kafe dan tempat karaoke di tempat tersebut, padahal sudah ditutup, Anas berencana untuk kembali memasang CCTV agar bisa melakukan pengawasan secara intens.