"Kelebihan Banyuwangi memanfaatkan IT dalam mempromosikan pariwisata contohnya," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Sleman, Yogyakarta, Sri Purnomo menilai Banyuwangi, Jawa Timur, sedang 'seksi'. Untuk itu, dia beserta jajarannya ingin belajar ke Banyuwangi yang sukses mengelola pariwisatanya.
Sri dan rombongannya datang Selasa siang (19/4) kemarin. Mereka disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas di Lounge Pemkab Banyuwangi.
Rencananya, Sri beserta rombongannya akan melakukan studi banding di Banyuwangi selama dua hari untuk melihat semua potensi dan program-program di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini.
"Di sini (lounge) semua bisa datang. Warga desa yang punya kepentingan, semua tamu, siapapun bisa ke sini. Ada makanan desa, semua bisa ambil sendiri. Di sini juga bisa lihat program-program di Banyuwangi," terang Anas pada koleganya tersebut.
Sementara Sri Purnomo sendiri mengaku sampai saat ini terus mengikuti perkembangan Banyuwangi. Pelbagai inovasi dilakukan Banyuwangi terutama di sektor wisatanya.
"Greget wisata di Banyuwangi luar biasa. Sanya selalu mengikuti perkembangannya. Masyarakatnya juga luar biasa. Dulu masyarakatnya merusak alam, kini semuanya ikut menjaga alam dan pariwisatanya. Semangat Banyuwangi ini yang ingin kami contoh," kata Sri Purnomo.
Dia menjelaskan, dulu Banyuwangi hanya dijadikan tempat singgah. "Istilahnya cuma dijadikan numpang toilet. Tapi semangat mengubah image Banyuwangi ini sangat luar biasa. Ini yang ingin kami contoh dari Banyuwangi."
Sebenarnya, Sri Purnomo melanjutkan, Banyuwangi dan Sleman sama-sama telah memulai menjalankan pemerintahannya dengan Information Technology (IT).
"Kelebihan Banyuwangi memanfaatkan IT dalam mempromosikan pariwisata contohnya, ini yang coba kami tiru. Selain juga bagaimana Banyuwangi mengembangkan potensi wisata dan budayanya, juga perlu kami pelajari," ujarnya.
Sleman yang merupakan salah satu wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu jujugan wisata nasional. Selain itu, potensi besar lain yang dimiliki Sleman adalah berdirinya 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di sana, termasuk Universitas Gadjah Mada.
Sri Purnomo datang didampingi 20 pejabat di lingkungan Pemkab Sleman, seperti Kepala Dinas Pariwisata, Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta pejabatnya yang lain.
Usai beramah-tamah di Lounge Pemkab Banyuwangi, Sri dan rombongannya menyempatkan diri berkunjung ke lokasi wisata Kampung Adat Desa Kemiren. Malam harinya, mereka singgah di Rumah Osing milik pengusaha kopi, Setiawan Subekti atau yang akrab disapa Iwan.
Di rumah Osing milik Iwan ini, Sri dan rombongannya disuguhi Tari Gandrung dan kopi khas Banyuwangi milik Iwan yang tersohor. ā€ˇSelanjutnya, Rabu pagi, para kolega Anas ini menggelar ramah tamah di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.