Tangan pemerintah sangat terbatas untuk menyelesaikan berbagai hal sendiri.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuka rapat koordinasi wilayah (rakorwil) Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Timur, di Wisma Atlit, Banyuwangi, Jumat (27/10). Pada kesempatan itu, Anas berharap kehadiran para relawan bisa bersinergi dalam mendukung program sosial dari pemerintah daerah setempat.
Bupati Anas mengatakan, pemerintah kabupaten Banyuwangi memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak dalam membangun daerah, termasuk didalamnya penanganan berbagai masalah sosial. Tangan pemerintah sangat terbatas untuk menyelesaikan berbagai hal sendiri, maka dibutuhkan peran serta dari pihak luar agar pembangunan maupun permasalahan sosial di Banyuwangi bisa tertangani dengan baik.
"Relawan memiliki potensi yang sangat besar untuk ikut berperan dalam berbagai program pemerintah terutama dalam bidang kemanusiaan dan penanganan masalah sosial. Kami berharap akan ada sinergi yang terjalin antara Pemda dan MRI," kata Anas saat membuka Rakorwil.
Anas melanjutkan, salah satu program sosial yang baru saja diluncurkan adalah program Rantang Kasih, yaitu sebuah program pemberian makanan bergizi secara gratis kepada warga miskin, terutama lanjut usia (lansia) yang sudah nonproduktif. Program ini menyasar 1.000 lansia pada tahun ini dan akan ditingkatkan menjadi 2.000 lansia pada 2018 mendatang.
"Kami menargetkan, pihak swasta di luar pemerintah daerah bisa ikut berperan ada program ini sehingga akan lebih banyak lagi lansia yang terjangkau dengan program ini. Kami berharap MRI juga bisa ikut terlibat," ajak Anas.
Sementara itu Presiden MRI Syuhelmaidi Syukur mengatakan pihaknya siap melakukan sinergi dengan program-program pemerintah daerah. Salah satunya pada program Rantang Kasih yang telah diluncurkan oleh Pemkab.
"Sinergi tersebut sangat mungkin dilakukan karena ini sejalan dengan salah satu program kami yaitu dapur sosial dan food truck for humanity. Selama pemerintah daerah membuka kesempatan bagi kamai kami menyambut dengan tangan terbuka," kata Syuhelmaidi.
Selama ini MRI merupakan wadah relawan yang bekerja untuk berbagai program kemanusiaan dan penanganan bencana baik di dalam maupun di luar negeri. MRI telah melakukan berbagai aksi kemanusiaan di hampir semua kejadian bencana besar yang terjadi di Indonesia seperti Gempa Jogja dan meletusnya Gunung Sinabung. MRI juga melakukan misi kemanusiaan internasinal seperti pengiriman bantuan makanan 1.000 ton untuk rakyat Somalia dan 2.000 ton bagi pengungsi Rohingya.
"Penyelenggaraan Rakorwil MRI Jatim di Banyuwangi ini untuk konsolidasi sekaligus program leadership training bagi para relawan sebagai upaya untuk membangkitkan potensi relawan mulai kepedulian sosial hingga kepemimpinan," kata Syuhelmaidi.
Rakorwil MRI Katim pertama kali digelar digelar di Banyuwangi karena Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang perkembangannya paling pesat di Jawa Timur. Potensi relawan yang bisa diberdayakan juga sangat besar.
"Kami akan melakukan kaderisasi relawan mulai dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa untuk menyiapkan tenaga handal dalam penanganan kemanusiaan dan bencana alam, termasuk di Banyuwangi. Semoga kehadiran kami akan bermanfaat bagi warga," katanya.