Bupati Anas tinjau Unas SMP yang diikuti 25.629 pelajar se-Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas memantau ujian nasional (Unas) hari pertama di SMP Negeri 2 Banyuwangi, Senin (9/5). Kedatangan orang nomor satu di Banyuwangi ini untuk memberi spirit dan motivasi para pelajar agar tetap tenang selama ujian.

"Secara psikologis, anak-anak terlihat lebih siap dan rileks menghadapi Unas kali ini. Mereka tidak tampak tegang. Ini terlihat saat mereka ditanya adakah kesulitan dalam mengerjakan soal. Begitu juga dengan kondisi sekolah yang cukup nyaman," kata Anas setelah beberapa menit meninjau Unas.

Bupati Anas juga sempat berkeliling melihat-lihat kondisi sekolah. Mulai atap, gedung kantor hingga taman sekolah. "Kondisinya cukup bagus, hanya saja perlu ditambah penghijauan di sekitar gedung dan halaman depan sekolah. Kalau suasananya nyaman, secara otomatis anak-anak akan betah dan senang berada di sekolah," kata suami Ipuk Fiestiandani ini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono menambahkan, untuk tahun ini pelaksanaan Unas tidak menggunakan sistem Cumputer Based Test (CBT). "Secara keseluruhan, Banyuwangi menggunakan PBT (paper Based Test) dengan penyeleggaraan seperti Unas pada umumnya. Yang membedakan hanya disediakan lembar berita acara untuk memeriksa kelengkapan naskah yang ada di setiap map," terang Sulih.

Unas ini sendiri, akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2016. Selama Unas, tiap-tiap sekolah dijaga polisi berpakaian batik khas Banyuwangi dan di tiap ruangan juga dijaga dua guru dari sekolah lain. "Meski tidak menjadi penentu kelulusan, kami harap, siswa-siswi benar-benar belajar dengan baik agar nilainya bagus. Karena nilai Unas nanti dapat menjadi pertimbangan sekolah untuk menerima siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)," kata Sulih.

Sekadar tahu, pada Unas tahun ini, diikuti oleh 25.629 pelajar SMP/MTs se-Banyuwangi. Rinciannya; pelajar SMP berjumlah 17.073 siswa-siswi dari 167 lembaga, MTs berjumlah 8.102 pelajar dari 94 lembaga, dan SMP Luar Biasa ada 17 siswa dari tujuh lembaga.