1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Diterjang banjir bandang, musala di Banyuwangi tetap kokoh berdiri

Musala itu dibangun 30 tahun lalu. Meski terkena terjangan banjir, kondisi musala tetap kokoh.

©2018 Merdeka.com Editor : Muhammad Hasits | Sabtu, 23 Juni 2018 20:04

Merdeka.com, Banyuwangi - Ada sebuah musala kecil yang berada di dekat bendungan sungai tidak rusak terkena banjir bandang yang terjadi di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Hanya lantainya saja yang kemasukan lumpur, sedangkan pagarnya tetap terlihat bersih.

Salah satu warga Tejo Wiyono (70) mengatakan musala tidak rusak karena tidak terhantam pohon besar yang hanyut terbawa banjir. Sedangkan puluhan rumah warga yang rusak, penyebab utamanya karena tertabrak pohon besar.

Ditambah lagi, jarak musala wakaf yang dibangun 30 tahun lalu itu dari jembatan penyebab banjir cukup jauh. Banjir disebabkan pohon-pohon besar tersangkut kolong jembatan, lalu membendung sungai sehingga lumpur meluber ke rumah warga dengan arus deras.

"Musalanya sering dibuat sembahyang. Subuh itu sudah ada yang datang salat di situ,” kata pria yang perabot rumahnya turut rusak karena banjir itu.

Jalan utama sudah difungsikan

Jalan utama Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang terdampak banjir bandang ditargetkan bisa pulih secepatnya. Ratusan aparat keamanan, petugas pemerintah daerah dan relawan bersama-sama warga membersihkan jalan agar bisa difungsikan.

Selain itu, 3 unit alat berat dan beberapa unit truk akan beroperasi selama 24 jam menyingkirkan tumpukan material banjir dari jalan sepanjang 1 kilometer lebih itu. Banjir kali ini tidak menelan korban jiwa namun menyebabkan 23 rumah roboh, 80 rusak sedang dan 225 rumah mengalami kerusakan ringan.

Sedangkan pembersihan rumah-rumah warga hingga di gang-gang kecil diperkirakan akan memakan waktu selama sepekan. Banjir juga mengganggu lahan pertanian yang diperkirakan seluas 1.721 hektare yang dialiri sungai Badeng.

"Logikanya warga yang dekat sungai di belakang-belakang sana sulit melarikan diri saat terjadi banjir. Tapi mereka sudah menerima pelatihan dan siap, sehingga alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram Suryadi, Sabtu (23/6).

Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Ruli Nuryanto mengatakan pihaknya mengerahkan 75 orang personel per hari untuk membantu pemulihan dampak bencana yang terjadi Kamis (21/6) malam itu. Koramil di hulu sungai juga bersiaga bila ada tanda debit air sungai meningkat, akan menyampaikan peringatan pada warga yang tinggal di
dekat sungai.

"Sampai saat ini kita bekerjasama dengan kepolisian. Wanra (perlawanan rakyat) kita kerahkan kemari. Sedangkan Koramil akan memantau cuaca yang di atas, kalau mendung bisa bersiaga," katanya.

(MH) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Banjir
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA