1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Gandeng Bank BTN, Banyuwangi kembangkan Homestay Warga

Bank BTN memberikan pembiayaan bagi warga untuk melakukan renovasi maupun penambahan kamar homestay.

Bank BTN jemput bola warga Kemiren yang ingin membangun homestay. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Jum'at, 31 Maret 2017 11:35

Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) untuk pengembangan homestay yang dimiliki warganya. Sebanyak 12 warga pemilik homestay melakukan penandatanganan pembiayaan kemitraan dari Bank BTN Cabang Banyuwangi di aula Kantor Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya terus mendorong pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat. Pariwisata menjadi payung untuk pembangunan Banyuwangi, karena salah satu tujuannya agar dampak pembangunan bisa dinikmati lebih banyak warganya.

"Salah satunya kami mendorong masyarakat untuk mengembangkan homestay. Karena homestay ini bisa menjadi penghasilan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Selain itu kami juga melatih masyarakat menjadi tuan rumah yang baik, sehingga image pariwisata Banyuwangi akan menjadi wisata yang ramah, yang hangat," kata Anas.

Untuk itu pemerintah daerah menggandeng Bank BTN sebagai mitra dalam pengembangan homestay warga. Bank BTN memberikan pembiayaan bagi warga untuk melakukan renovasi maupun penambahan kamar homestay.

"Kami ingin kualitas homestay yang dimiliki masyarakat meningkat. Misalnya saja dengan membuat toilet yang nyaman bagi wisatawan, atau merenovasi lainnya Maka kami memberikan program kemitraan bersama BTN agar warga mampu memberikan fasilitas terbaik bagi wisatawan. Ini sebagai wujud pariwisata berbasis masyarakat yang dikembangkan di Banyuwangi. Artinya pengembangan wisatanya melibatkan dan dinikmati masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Kepala Bank BTN Cabang Banyuwangi Rachman Suhendri mengatakan program ini sebagai bentuk kontribusi BTN terhadap pariwisata di Banyuwangi. Program pembiayaan ini merupakan program kemitraan khusus untuk pengembangan homestay warga Banyuwangi.

“Kami ingin ikut berperan dalam kemajuan pariwisata di Banyuwangi. Salah satunya lewat pembiayaan bagi pengembangan homestay ini. Desa Kemiren ini menjadi pilot Project program kemitraan dengan Pemkab Banyuwangi kedepannya akan kami kembangkan ke kecamatan lainnya yang memiliki potensi wisata,” kata Rachman.

Rachman melanjutkan, pada tahap awal ini pembiayaan diberikan kepada 12 orang dengan plafon pembiayaan antara Rp 30-75 juta dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun. Salah satu syaratnya adalah warga pemohon harus sudah memiliki usaha homestay sebelumnya.

“Jadi pinjaman ini untuk pengembangan homestay. Nanti pembiayaan bisa ditingkatkan setelah yang sekarang berjalan dengan lancar,” katanya.

Salah satu warga penerima pembiayaan tersebut adalah Asnan (45). Asnan mendapatkan pembiayaan sebesar Rp. 30 juta. Dana tersebut akan digunakan Asnan untuk merenovasi kamar-kamar homestay yang dimiliknya serta membangun toilet yang baru bagi wisatawan.

“Fasilitas dikamar juga akan dilengkapi seperti membeli kasur yang lebih bagus dan kipas angin. Mudah-mudahan wisatawan tambah betah di homestay saya,” ujarnya.

Asnan sendiri mengaku sudah menjalankan usaha homestaynya selama 5 tahun. Dia menerima kunjungan wisatwan yang menginap mulai dari pelajar sampai kunjungan kerja Kepala Desa dari Nabire, Provinsi Papua. “Saya senang karena Banyuwangi semakin banyak dikunjungi wisatawan termasuk yang datang ke tempat saya juga meningkat,” cetusnya.

Sebagai informasi, di Banyuwangi, homestay tumbuh begitu pesat selama tiga tahun terakhir. Saat ini setidaknya terdapat 200 homestay, yang terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi. Jumlah ini diperkirakan terus tumbuh.

 

(FF/FF)
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA