1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Gojek dan Pemkab Banyuwangi kerjasama promosikan UMKM kuliner lokal

Saat ini ada 1200 merchant kuliner yang tergabung di Go-Food, 200 diantaranya dari Banyuwangi.

Bupati Anas dan CEO GO-Jek Nadiem Makarim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Sabtu, 16 Desember 2017 16:17

Merdeka.com, Banyuwangi - Kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan Go-Jek juga diwujudkan untuk mendukung UMKM kuliner lokal. Lewat fasilitas Go-Food kini pedagang kuliner kecil bisa memperluas pemasaran produknya.

“Kami membentuk ekosistem dimana teknologi bisa membantu ekonomi masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah dengan cepat dan murah. Salah satunya lewat Go-Food dengan menggandeng UMKM kuliner," kata CEO GO-Jek Nadiem Makarim saat membuka Pesta Kuliner GO-FOOD di Banyuwangi, Jumat (15/12).

Acara tersebut berlangsung selama tiga hari,15-17 Desember yang diikuti oleh puluhan merchant kuliner khas Banyuwangi yang tergabung dalam Go-Food bisa dipesan melalui aplikasi.

Menurut Nadiem, ini adalah bagian dari upaya mewujudkan demokrasi ekonomi di tengah masyarakat. Di mana kemajuan teknologi digital tidak hanya dinikmati kalangan atas, tapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah.

“Kalau dulu, orang-orang kaya, mungkin akan gengsi saat makan di warung kecil. Tapi, dengan adanya Go-Food, siapapun bisa memesan tanpa harus repot-repot datang ke warung. Cukup pesan, mereka bisa menunggu di hotel ataupun di rumahnya,” cerita alumnus Harvard Business School tersebut.

Saat ini ada 1200 merchant kuliner yang tergabung di Go-Food, 200 diantaranya dari Banyuwangi. “Kami sangat senang tadi saya tanya ke penjual, omset penjualan lewat Go-food mencapai 30 persen dari total omsetnya padahal baru bergabung dua bulan,” ujar Nadiem.

Salah satu pedagang Hany Sunjaya(34) mengaku sengaja bergabung dengan Go-Food agar jangkauan konsumennya lebih luas. Omset dagangannya meningkat sejak bergabung di Go-Food pada bulan Agustus lalu.

“Sebelum ikut omset Rp. 8-9 juta perbulan, setelah bergabung go-food naik 30 persen jadi Rp. 11-12 juta perbulan. Konsumen juga lebih beragam, dari yang tadinya didominasi anak-anak sekolah bertambah pegawai kantor,” ujar Hanny yang berjualan minuman.

Hal yang sama juga dialami Mierna, penjual salad dan es buah. Dia mengaku sejak gabung Go-Food kedainya makin dikenal dan penjualannya meningkat.

"Dulu itu sering dalam sehari sama sekali tidak ada yang beli, sejak gabung kini minim 15 order dalam sehari," ungkap Mierna.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi dan Go-Jek menjadi sebuah cara untuk mewujudkan keterlibatan swasta dalam pembangunan ekonomi daerah.

“Kolaborasi ini juga cara Banyuwangi menjawab perkembangan zaman yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan dunia digital. Masuknya Go-Jek ke Banyuwangi ini, merupakan salah satunya. Kita melihat ada peluang untuk melakukan kolaborasi,” tutur Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Anas berharap dengan adanya layanan Go-food UMKM Kuliner Banyuwangi semakin berkembang dan bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat melalui kekuatan ekonomi digital.

“Saya berharap, mbok-mbok penjual kuliner kaya rasa yang resep masakannya sudah diwariskan dari generasi ke generasi di sudut-sudut kampung, mereka yang tak punya biaya untuk buka ruko di pinggir jalan, bisa tambah laris dengan pemesanan lewat aplikasi ini. Wisatawan bisa menunggu di hotel, makanan pun diantarkan,” kata Anas. 

 

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
  2. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA