Salah satu caranya adalah pihak sekolah bisa mengajak bicara para pedagang agar menjual jajanan yang sehat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengimbau kepada setiap guru di sekolah bekerjasama dengan Puskesmas untuk memantau kualitas jajanan yang dijual di sekolah. Selain itu, untuk mengontrol kenakalan anak-anak, para guru juga diminta untuk memantau perkembangan muridnya. Tidak hanya di dalam kelas, melainkan juga aktivitas di luar kelas.
Hal ini disampaikan Bupati Anas saat Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan kepada sekolah swasta tingkat SMA dan SMK senilai Rp 3,9 miliar, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (28/12). "Karena pendidikan tidak hanya di dalam kelas saja. Maka orangtua jangan hanya dikumpulkan saat berurusan dengan dana saja. Perlu sekali waktu mengumpulkan orangtua untuk membahas persoalan yang dihadapi Anak-anak saat ini," ujar Bupati Anas.
Anas melanjutkan, permasalahan anak muncul bukan di rumah dan sekolah, melainkan ada di antara dua tempat tersebut, yang jauh dari pantauan guru dan orangtua. Dari situ, para guru diminta untuk melakukan pendekatan kepada orangtua siswa untuk membahas perkembangan murid.
Selain itu, Anas juga mengimbau agar para guru memantau kualitas jajanan yang dibeli anak-anak saat ada di sekolah. Hal ini disampaikan Anas saat mendapat laporan bahwa kuliatas jajanan anak di sekolah banyak yang tidak sehat.
"Sekarang banyak penyakit yang dialami anak-anak gara-gara makanan yang tidak layak. Masak Anak-anak sudah kena penyakit ginjal," jelas Anas.
Dari situ, Anas titip kepada setiap guru di sekolah agar melakukan dialog dengan para pedagang jajanan. Setidaknya memastikan bahwa kualitas makanan yang dijual ke anak-anak sehat dan layak konsumsi.
"Soal makanan, saya titip ke yayasan (sekolah), yang dijual seperti gelali, sosis. Zat pewarna kain masak dimakan anak-anak kita. Maka ajaklah duduk yang jualan, agar mengolah makanan sehat. Yang tidak sehat tidak boleh jualan," ujar Anas meminta.
Bila perlu kata Anas, radius 500 meter dari sekolah yang masih memungkinkan dijangkau Anak-anak juga perlu ditanyai.
"Yang keliling kalau perlu dicegat. Karena ada yang dua hari minyak gorengnya gak diganti. BPJS Banyuwangi akan jebol, bila pola makanannya seperti ini," ujarnya.
Pemkab Banyuwangi akan memerintahkan kepada setiap Puskesmas untuk bekerjasama membantu setiap sekolah. Terutama melakukan pengecekan kualitas jajanan anak-anak. "Kalau ada kesulitan bapak-bapak (guru) datang ke Puskesmas. Nanti Puskesmas akan diperintahkan untuk membantu yayasan (sekolah)," jelasnya.