Para relawan berbagi ilmu kepada anak-anak di pedesaan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rumah Literasi Banyuwangi (RLB) kembali mengisi libur sekolah dengan mengunjungi anak-anak di sejumlah rumah baca, Rabu (28/12). Liburan ke Rumah Baca kali ini bertempat di sebuah kampung bernama Bongkoran, di Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Seperti liburan pada hari sebelumnya, para relawan RLB kembali berbagi tawa dan ilmu kepada puluhan anak-anak rumah baca di sana. Mereka mayoritas masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, bahkan tak sedikit yang putus sekolah. Mereka merupakan anak-anak petani di wilayah tersebut.
Akses jalan menuju rumah baca Kampung Bongkoran terbilang sulit. Sebab jalan terjal berbatu dan tanah liat yang membuat jalanan semakin licin ketika musim penghujan tersebut tak pelak membuat kuda besi para relawan sempat terseok-seok. Tapi mereka tak gentar, perjalanan dengan jarak tempuh 30 kilometer dari Banyuwangi kota terlalui.
Sesampainya di sana, puluhan relawan RLB di sambut oleh sekitar 28 anak yang telah menunggu kedatangan mereka. Para relawan pun tak segan untuk beraksi. Sejumlah alat musik seperti gitar, cajon dan harmonika segera meleburkan sekat antara keduanya.
Selain bernyanyi bersama, para relawan dari berbagai profesi tersebut sekaligus menggelar lapak baca dengan ratusan buku-buku yang mereka bawa dari Rumah Baca Sahabat Kecil, milik salah satu relawan bernama Nurul Hikmah. Menurut Hikmah, gelar lapak menjadi hal wajib untuk terus mengkampanyekan gemar membaca kepada generasi muda.
"Kita sediakan buku bacaan bagi mereka biar terus membudayakan membaca. Kebanyakan buku donasi akan kita tinggal di sini untuk menambah koleksi rumah baca," ujar perempuan berkerudung tersebut kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (28/12).
Hikmah dan para relawan lain sekaligus memberikan hiburan seperti pertunjukan pantomim, permainan ular tangga raksasa, dan dongeng literasi. Hal tersebut menurut Hikmah merupakan upaya merangsang respons verbal maupun motorik dari tiap personal anak-anak di sana.
Tak hanya memberikan canda tawa serta bekal ilmu yang tak disajikan di ruang-ruang kelas formal, komunitas dengan tagline 'Pantang Tanya Sebelum Baca' tersebut sekaligus memberikan pendampingan terhadap gerakan pemuda di Kampung Bongkoran, yakni Generasi Muda Pecinta Alam atau yang biasa disebut Gempa.
"Tadi kami beri masukan, agar 3 sampai 4 rumah dibuatkan tempat sampah, dicat yang bagus, lalu dikasih nama gerakan mereka. Sekaligus ngasih tahu kalau mereka ada. Mereka sudah mulai merespons kalau ada yang buang sampah sembarangan. Berarti ada kesadaran menjaga lingkungan kan," terang Direktur Rumah Literasi Banyuwangi, Surya Marta Kusuma.
Lelaki yang biasa dipanggil Kapten tersebut sekaligus memberikan pandangan singkat mengenai pentingnya memilah sampah. Seperti bagaimana cara mengolah sampah organik maupun non-organik. Sedangkan untuk sampah plastik dapat didaur ulang sehingga menjadi barang yang berguna.
Sebelumnya, Liburan ke Rumah Baca telah dilaksanakan sejak tanggal 22 Desember lalu dengan mengunjungi beberapa rumah baca. Seperti liburan ke Rumah Baca Alegbra di Rogojampi, Rumah Baca Komplet di Antogan-Kecamatan Kabat, Rumah Baca Padepokan, Rumah Baca Abata, dan Rumah Baca Akar Hidup di Pondok Nongko-Kecamatan Kabat.