1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Hindarkan warga dari genangan air hujan, Pemkab Banyuwangi buat biopori

Genangan di Jalan Yos Sudarso, di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro juga menjadi salah satu sasaran pemasangan biopori.

Ilustrasi banjir. ©2018 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Rabu, 17 Januari 2018 17:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengembangkan teknologi biopori mulai tahun 2018 untuk menghindarkan masyarakat pada masalah genangan air hujan. Meski tidak lama, di puncak musim hujan yang tahun ini jatuh pada bulan Januari dan Februari kerap muncul genangan di beberapa ruas jalan.

Kondisi geografis Banyuwangi memberikan keuntungan karena memiliki banyak daratan miring yang membuat genangan air hujan surut maksimal dalam 5 jam. Meskipun begitu Pemkab Banyuwangi berusaha meminimalisir genangan demi menunjang aktivitas masyarakat.

Kepada Merdeka Banyuwangi, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang (PUCKPR) Banyuwangi Mujiono mengatakan pihaknya tengah melakukan pengadaan mesin bor biopori. Lubang resapan biopori merupakan lubang buatan vertikal di tanah, dengan lebar 10 hingga 30 sentimeter dan diisi sampah organik agar juga menghasilkan pupuk.

"Nanti lebarnya rata-rata 30 sentimeter. Akan dipasang di hulu lokasi genangan, " kata Mujiono di Banyuwangi, Rabu (17/1).

Dia mencontohkan genangan yang terjadi di sebelah utara Kantor Pemkab Banyuwangi, biopori akan dipasang di perumahan puluhan meter utara Kantor Pemkab. Genangan di Jalan Yos Sudarso, di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro juga menjadi salah satu sasaran pemasangan biopori.

Lebih lanjut Mujiono belum memiliki angka pasti berapa total titik pemasangan biopori.

Selain itu Mujiono mengatakan, di tahun 2018 pihaknya tetap fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) akan dilanjutkan di 3 tempat, yakni di Watudodol, RTH Kedayunan di Kecamatan Kabat dan RTh Rogojampi.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengarahkan agar pembangunan infrastruktur dimulai setelah habis musim hujan. Hal itu untuk memperpanjang usia dan lama pemanfaatan jalan atau jembatan.

"Kita selesaikan, tapi kalau kita bangun di musim hujan tidak akan tahan lama. Biar musim hujan habis sekalian," kata Anas.

(FF) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA