Ini alasan RTH Maron jadi start etape dua ITdBI 2016

Merdeka.com, Banyuwangi - Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan(DKP Banyuwangi‎, Arief Setiyawan, alasan dipilihnya RTH Maron sebagai start etape kedua ITdBI 2016 karena di tempat ini merupakan salah satu ruang terbuka hijau andalan Banyuwangi. Sehingga aroma tourisme ITdBI masih tetap menjadi andalan selain sport-nya.

‎RTH Maron berada di kawasan perkotaan yang diisi tumbuhan dan tanaman hijau sebagai pendukung ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika yang selalu digaungkan Banyuwangi.

Ruang terbuka hijau berada di Kecamatan Genteng ini dibangun pada 2012 lalu di atas lahan seluas 28 ribu meter persegi. "Pengerjaannya menghabiskan Rp 2,5 miliar diambil dari anggaran tahun 2012 hingga 2014," ujar Arief Setiyawan di RTH Maron jelang start ITdBI 2016.

Kini RTH Maron menjadi salah satu ikon andalan Banyuwangi, selaian Taman Blambangan dan Sri Tanjung. Sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati warga Genteng antara lain arena jogging track, skate park, reflection stone area, dan panggung seni (amphitheatre). Termasuk menyediakan fasilitas ruang ganti, mushola dan toilet bersih.

Arief juga menjelaskan Banyuwangi  memiliki 50 lokasi RTH yang tersebar di seluruh kecamatan dengan luas mencapai 1.400.000 meter persegi.

Pembangunan puluhan RTH bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan alam dan bangunan-bangunan fisik di perkotaan. Ini agar terbentuk lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih, dan nyaman.

"RTH ini kami bangun juga untuk menjadi salah satu pusat aktivitas rekreasi keluarga. Warga yang penat bekerja bisa relaks di sini, anak-anak bisa bermain lepas di sini. Ini juga berfungsi untuk menampilkan identitas daerah karena setiap Sabtu malam ditampilkan kesenian daerah di sejumlah RTH," kata Arief.