Menikmati bakso Rolet khas Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Siapa sangka, nama Bakso Rolet coba digunakan Wagiono (65) untuk membuat masyarakat penasaran, dan ingin membeli. Rolet dia ambil dari kata telor yang dibaca terbalik. Wagiono sudah julan bakso telor alias rolet ini sejak tahun 1975. Bakso telor (telur) ini memang unik, di dalam pentol bakso terdapat telur ayam.

Wagiono mengaku, ide kuliner bakso telur dia temukan sendiri. Sebelum tahun 1975, kuliner bakso telur kata Wagiono belum ada di Banyuwangi. “Saya temukan sendiri ide bakso telur itu. Saya gak pernah niru mana-mana. Saya jualan bakso terlama di Parijatah Kolon yang masih bertahan,” aku Kakek dengan tujuh cucu tersebut.  

Mulanya, Wagiono pakai telur burung puyuh, karena pelanggannya menilai terlalu kecil akhirnya diganti dengan telur ayam. “Itu kan coba coba, terus kok laris ya tak lanjutkan. Kalau soal nama telur yang tak bali jadi rolet, biar orang penasaran. Ya sekali kali gaul,” imbuhnya.

Warung bakso telur Wagiono berada di Jalan Supono, Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. Jalur tersebut, menjadi salah satu yang dilintasi para pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 etape pertama. Saat masyarakat menanti kedatangan pembalap mulai pukul 10.00 sampai 11.30 WIB, warung Wagiono terlihat ramai pembeli.

Warung Bakso Rolet milik Wagiono, buka mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Soal rasa, bakso telur ini memiliki ciri khas sendiri. Balutan daging bakso berisi telur ayam akan memberi sensasi tersendiri. Bisa dimakan telurnya sendiri, pentolnya terlebih dahulu atau bersamaan. Tapi pastinya, kata Wagiono, bakso telur miliknya terlebih dahulu akan dibelah.

Bila Anda ingin menikmati, kuliner khas Banyuwangi ini dihargai Rp 8.000 per porsi. Anda akan mendapatkan satu pentol bakso berukuran jumbo, disertai kuah dan mie bihun. Dari luar memang tampak seperti bakso pada umumnya, tapi setelah dibelah, silahkan amati sendiri. Ada telur ayam yang bersembunyi di dalam pentol bakso.