1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Jelang direct flight Jakarta-Banyuwangi, Kemenhub tinjau Blimbingsari

Beberapa fasilitas teknis akan dibangun agar bandara bisa didarati pesawat berbadan besar.

©2016 Merdeka.com Reporter : Muhammad Hasits | Rabu, 23 November 2016 11:40

Merdeka.com, Banyuwangi - Kementerian Perhubungan memastikan akan segera meningkatkan fasilitas bandar udara Blimbingsari agar bisa didarati pesawat berkapasitas besar. Peningkatan ini menyusul rencana dibukanya direct flight Jakarta-Banyuwangi menggunakan pesawat Boeing 737 series.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo mengatakan untuk bisa didarati pesawat Boeing 737, ada beberapa spesifikasi bandara yang harus dipenuhi. Di antaranya run way, apron dan infrastruktur lainnya. “Saat ini runway bandara Blimbingsari 2.250 meter dengan lebar 30 meter. Sepanjang 1.800 meter ketebalannya baru 27 PCN  (Pavement Classification Number), itu baru bisa digunakan untuk (jenis Psawat) ATR,” kata Surprasetyo saat meninjau Bandara Blimbingsari, Selasa (22/11).

Surprasetyo melanjutkan, untuk mendaratkan Boeing idealnya panjang landasan 2.500 meter, dengan ketebalan landasan 39 PCN. “Tahun 2017, APBN sudah mengalokasikan anggaran untuk overlay (penebalan landasan). Nanti kira-kira bisa meningkat menjadi 39 PCN. Minimal untuk Boeing 737 series PCN 38,” ujar Suprasetyo.

Selain masalah runway, keberadaan fasilitas pengisian bahan bakar juga menjadi hal yang diperhatikan oleh Suprasetyo. Jika belum ada fasilitas ini maka penerbangan yang memungkinkan saat ini adalah penerbangan lanjutan dari Jakarta-Surabaya-Banyuwangi.

"Untuk penerbangan langsung Jakarta - Banyuwangi perlu bahan bakar penuh dari pesawat boeing karena di sini (Bandara Blimbingsari) belum ada pengisian bahan bakar pesawat. Tentunya, hal ini akan menambah berat beban pesawat. Jika dipaksakan mendarat, maka harus ada pengurangan beban berat pesawat. Bisa penumpang dan bagasinya yang harus dikurangi. Jelasnya hal ini tidak maksimal," ujar Suprasetyo.

Dengan kondisi demikian, Suprasetyo berharap masyarakat Banyuwangi untuk bersabar terlebih dahulu. Pihaknya berjanji, berbagai kendala teknis tersebut akan ditangani oleh Pemerintah Pusat. "Tahun 2017 ini sudah dianggarkan di pusat. Selambat-lambatnya, bulan April semuanya telah beres," janjinya.

Tidak hanya pemanjangan dan penguatan runway saja, Suprasetyo juga menjanjikan untuk melakukan penambahan lebar runway strip guna untuk pemasangan ILS (instrumen landing system). "Saat ini runway stripnya baru 150 meter, ke depannya akan diperlebar hingga 300 meter sehingga bisa untuk pendaratan pesawat di malam hari," jelas Suprasetyo.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengharapkan kerja sama dari Kemenhub dalam pengembangan bandara kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut. "Pada prinsipnya, kita siap untuk bekerja sama dalam menyiapkan infrastruktur dan pelayanan bandara ini. Tentu, berbagai kendala bisa dicarikan jalan keluarnya jika dibicarakan secara bersama-sama," ungkap Bupati Anas saat menerima Dirjen Suprasetyo di Bandara Blimbingsari.

Menurut Bupati Anas, seiring pertumbuhan ekonomi Banyuwangi saat ini, permintaan akan frekuensi penerbangan dari Banyuwangi semakin meningkat. "Selain meningkatkan infrastruktur bandara, kepada bapak dirjen saya juga memohon untuk menambahkan slot baru untuk rute Banyuwangi - Bali, karena banyak yang menanyakannya kapan rute ke Bali dibuka lagi," katanya.

(MH/MH)
  1. Bandara Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA