1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Jelang liburan akhir tahun Disbudpar maksimalkan layanan wisata

Bentuk pelayanan terbaik seperti meningkatkan jaminan keamanan bagi wisatawan, sekaligus jaminan asuransinya.

Wisata offroad di Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Jum'at, 18 November 2016 14:33

Merdeka.com, Banyuwangi - Liburan akhir tahun bertepatan dengan hari Natal dan Tahun Baru sebentar lagi. Menyambut sejumlah wisatawan yang akan berlibur ke Banyuwangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi memprediksi jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan meningkat. Untuk mempersiapkan pelayanan terbaik, pihaknya mengumpulkan para pelaku wisata Banyuwangi untuk diberi imbauan.

Para pelaku wisata tersebut, diantaranya seperti kelompok Perhimpunan Hotel dan Reustaurant Indonesia (PHRI), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Paguyuban Usaha Tempat Rekreasi (Putri) dan pelaku wisata lain.

"Selain pelayanan terbaik, kami juga meminta agar para pelaku wisata bisa memperhatian masalah kenyamanan dan kebersihan lokasi wisata maupun hotel masing-masing. Kami ingin para wisatawan mendapatkan kesan terbaik selama berada di Banyuwangi,” ujar Kepala Dinas Disbudpar Banyuwangi, MY. Bramuda, Kamis (17/11).
 
Bentuk pelayanan terbaik seperti meningkatkan jaminan keamanan bagi wisatawan, sekaligus jaminan asuransinya. "Kami juga minta agar para pelaku usaha juga memberikan asuransi pada pengunjung," jelas Bramuda.
 
Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, diprediksi mulai terasa pada 23 Desember. Peningkatan kunjungan bisa sampai 50 persen. Bahkan di dua destinasi wisata favorit seperti Gunung Ijen dan Pulau Merah, bisa meningkat 400-500 persen. "Ijen misalnya dari 1000 pengunjung di hari biasa bisa mencapai 4000 hingga 5000 pengunjung di masa long weekend," kata Pram.

Pelaku wisata di tingkat desa, (Pokdarwis) yang sudah berinovasi untuk mengangkat potensi desanya menjadi tempat wisata juga diimbau agar menyiapkan diri. Terutama untuk liburan Natal dan Tahun Baru dalam waktu dekat ini.

Bramuda menjelaskan secara singkat tentang beberapa wisata baru berbasis ekowisata ini. Seperti di Tamansari yang berlokasi di kaki Gunung Ijen memiliki potensi kerajinan belerang, seruni dan madu. Beberapa desa lain yang sudah mengemas potensi wisata alamnya antara lain Songgon, Gombengsari, Banjar, Kemiren dan lainnya.

Wisata offroad di Banyuwangi Sukamede
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Sementara itu, di desa sekitar Gunung Ijen juga terdapat Desa Banja, yang terkenal sebagai sentra produksi gula aren dan beragam kuliner tradisional berbahan dasar gula aren. Selain juga menyajikan hamparan area persawahan yang eksotik.

Ada lagi Songgon di sana terdapat wisata hutan pinus. Ada banyak spot selfie yang disediakan pengelola untuk wisatawan yang hadir. Mulai dari bentuk spot selfie rumah pohon, sampai beragam etalase yang dipasang dengan background pohon pinus alami. Songgon juga memiliki wisata arung jeram di kali Badeng. Pengunjung bisa menikmati paronama alam dengan menyusuri sungai menggunakan media ban, tubing dan body rafting.

Konsep wisata alam lain juga terdapat di Desa Gombengsari. Khususnya bagi para penikmat kopi rakyat khas Banyuwangi. Pengunjung bisa menikmati sensasi memetik kopi, menyangrai, menumbuk, sampai menyeduh kopi sendiri untuk diminum. "Di sana wisatawan akan disuguhkan suasana pedesaan, spot-spot wisata alam dan edukasi," kata Bramuda.

Belum lagi di Gombengsari juga terdapat budidaya kambing etawa yang bisa diperas susunya. Sehingga bisa belajar langsung, sambil menikmati hasil perahan susu kambing etawa.

Pemerintah terus mendukung pertumbuhan wisata di tingkat desa ini. Agar bisa berkembang dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan memberikan edukasi cara-cara memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. "Masyarakat sebenarnya telah memiliki modal besar. Selain potensi wisatanya, modal utama mereka adalah keramahan,” ujarnya.
 

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Wisata Alam
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA