Ini merupakan hibah dari Kementerian Pertanian karena produktivitas padi mencapai 65,91 kuintal per hektar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 154 kelompok tani di Banyuwangi dapat bantuan hand tractor dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian. Bantuan ini diberikan karena kelompok tani di Tanah Blambangan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya.
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun), Ikrori Hudanto mengatakan, Banyuwangi merupakan salah satu lumbung pangan. Tingkat produktivitas padinya sudah melebihi nasional dan Jawa Timur.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2015, produktivitas padi di kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini mencapai 65,91 kuintal per hektar. Angka ini sedikit meningkat dari produktivitas padi di tahun 2014 yang hanya mencapai 65,06 kuintal per hektar.
Tak hanya itu, capaian ini juga lebih tinggi dari produktivitas padi nasional yang hanya mencapai 51,35 kuintal per hektar dan Jawa Timur yang hanya 59,81 kuintal per hektar.
“Banyuwangi juga surplus pangan. Sampai bulan Juni lalu, surplus beras mencapai 175.225,03 ton. Atas keberhasilan ini, Kementerian Pertanian pun mengganjarnya dengan bantuan alat dan mesin pertanian dari APBN 2016,” kata Ikrori, Selasa (6/9).
Menurutnya, hand tractor sangat membantu petani menyiapkan lahan tanam. Dengan mesin proses pengolahan tanah akan jadi lebih mudah dan cepat sehingga lebih hemat biaya.
“Untuk membajak satu hektar sawah, biasanya butuh waktu hingga 15 hari jika dilakukan secara manual. Dengan traktor dua hari saja bisa rampung. Tentunya ini lebih efisien dan ekonomis,” katanya.
Sementara itu penyerahan bantuan traktor roda dua dilaksanakan secara bertahap mulai Senin kemarin hingga Rabu besok. Penyerahan bantuan di hari pertama sebanyak 51 unit. Kemudian hari kedua sebanyak 51 unit dan 52 unit traktor akan dibagikan di hari ketiga.
Perlu diketahui, sebagai daerah penghasil padi terbesar di Tahun 2016. Banyuwangi mendapatkan bantuan 680 unit alat dan mesin pertanian, baik itu bantuan dari provinsi maupun pusat.
Dengan rincian 166 unit traktor roda dua, 14 unit combine harvester sedang, 17 unit combine harvester kecil, 34 unit rice transplanter, 36 unit pompa air, 116 unit power threser multiguna, serta 297 unit hand sprayer.