1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kemenkominfo Sarankan Nelayan Banyuwangi Gunakan Aplikasi Nelayan Pintar

"Kami berupaya menggerakkan nelayan, petani maupun UMKM untuk go-online. Untuk para nelayan, bisa mengunduh aplikasi Nelayan Pintar".

©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 14 November 2018 12:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyarankan kepada nelayan di Kabupaten Banyuwangi untuk menggunakan aplikasi Nelayan Pintar. Lewat aplikasi tersebut, nelayan bisa mendeteksi titik kumpul ikan hingga prediksi cuaca dan gelombang laut.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman, Kemenkominfo, Septriana Tangkary menjelaskan, lewat aplikasi Nelayan Pintar yang bisa diinstal di gawai para nelayan, diharapkan bisa meningkatkan jumlah tangkapan serta mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut akibat cuaca buruk.

"Kami berupaya menggerakkan nelayan, petani maupun UMKM untuk go-online. Untuk para nelayan, bisa mengunduh aplikasi Nelayan Pintar bisa mendeteksi apakah laut sedang aman, arah mata angin, titik kumpul ikan hingga besaran ikan yang ada di laut sudah bisa dideteksi," ujar Septriana saat dialog dengan nelayan, mahasiswa serta SKPD di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (14/11).

Indonesia, kata Septriana, memiliki 13 juta pulau dengan kultur dan warisan budaya tangkap nelayan yang beragam. Harapannya, aplikasi ini bisa membantu nelayan tanpa mengurangi upaya konservasi sesuai peraturan hukum.

"Jadi sebelum berangkat melaut, nelayan bisa menggunakan aplikasi ini. Apalagi Banyuwangi punya garis panjang pantai 175 kilometer, jadi potensinya luar biasa," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, puluhan nelayan juga diedukasi agar menjaga konservasi perairan dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Kegiatan dialog dengan tema "Sosialisasi mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata di wilayah Pesisir" ini, juga dihadiri Tenaga Ahli Bidang Kemaritiman, Kantor Staf Presiden, Hageng Suryo Nugroho.

Dalam kesempatan tersebut, Hegeng menyampaikan saat ini pariwisata berbasis komservasi menjadi perharian pemerintah pusat.

"Pariwisata yang terjaga kelestariannya, kebersihan lautnya, pasti bisa mendatangkan turis. Dan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya nelayan," kata Hageng.

Dia sendiri, juga tertarik mengetahui lebih jauh tentang Pantai Bangsring di Banyuwangi yang sudah menerapkan sistem konservasi berbasis pariwisata. Apalagi nelayan sudah menjaga luasan konservasi laut seluas 15 hektare, dan sepakat hanya menggunakan alat tangkap ikan tradisional di luar zona konservasi.

"Seperti yang paling dekat di Malang ada Clungup Mangrove Konservasi, di sana areanya dijaga, wisatawan asing yang berkunjung juga dibatasi 100, bawaannya juga diperiksa, ini yang bagus bisa berkelanjutan. Di Banyuwangi ada Bangsring, bagus, saya ingin tahu lebih jauh," kata Hageng.

Selain itu, kedatangannya di Banyuwangi juga ingin mengetahui kesadaran bersih sampah dan ketegasan regulasi di daerah.

"Kalau mau konservasi tapi masih ada industri yang buang sampah ke laut itu bertolak belakang. Kami lihat bagaimana penegakan hukumnya juga di daerah. Saat ini Muncul Prepres pembersihan laut, dari Menko Maritim. Ayo di Banyuwangi bikin kegiatan besar besaran bersihkan sampah di sepanjang pesisir laut," katanya.

(ES/MUA)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA