"Maka ini simbol membersihkan sifat negatif dalam diri manusia," kata Wayan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Puluhan umat Hindu tampak khusyuk mengikuti rangkaian upacara Melasti di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur. Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu.
Sebelum melakukan rangkaian acara Melasti, mereka berduyun-duyun mendatangi bibir pantai untuk mensucikan kaki. Kemudian ritual persucian diri diikuti oleh arak-arakan Pratima yang disimbolkan sebagai kekuasaan Tuhan.
Menurut sesepuh Pura Giri Natha Kota Banyuwangi, Wayan Arta, upacara Melasti merupakan rangkaian ritual pembersihan diri dari nafsu yang menyesatkan manusia menggunakan air yang diambil dari sumber mata air, sungai, danau dan laut.
Dalam agama Hindu, air dilambangkan sebagai simbol kehidupan. Air juga memiliki sifat yang dapat membersihkan dan menghanyutkan kotoran, "Maka ini simbol membersihkan sifat negatif dalam diri manusia," kata Wayan saat ditemui usai upacara Melasti, Minggu (26/3).
Proses pengambilan air suci itu disebut Ri Satelenging. Air kemudian diberi puja-puja alias doa untuk selanjutnya dicipratkan kepada umat Hindu yang bersembahyang. "Bahkan ada yang diminum juga sebagai simbol pembersihan diri dari dalam," ujar pria yang dulu pernah bekerja di RSUD Blambangan Banyuwangi.
Dalam upacara Melasti terdapat tarian-tarian kecil yang dilakukan oleh sejumlah wanita dewasa. Tarian ini diartikan sebagai sebuah keindahan. Ada makna yang cukup dalam dari arti tarian ini, menurut Wayan dengan keindahan sifat kebinatangan manusia bisa lenyap sehingga menimbulkan rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup.