"Inginnya ada proses edukasi. Di sana pengunjung bisa baca-baca," kata Shandi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Wisatawan yang berkunjung ke wisata Bangsring Underwater (Bunder), tidak hanya menikmati keindahan terumbu karang dengan snorkeling. Saat di darat, wisatawan juga bisa tahu gambaran keindahan biota laut di taman edukasi Bunder.
Shandi Sumarsono, Humas Bunder, menjelaskan secara bertahap apa yang ada di laut akan ditampilkan di taman edukasi Bunder. Saat ini, sudah ada tampilan transplantasi terumbu karang, fish apartemen, dan taman bunga menyerupai aneka warna terumbu karang di laut.
"Pengunjung kan macam-macam, ada yang suka wisata air. Ada juga yang hanya menikmati suasana pantai di darat. Jadi apa yang ada di laut, coba kami tampilkan di taman edukasi Bunder," ujar Shandi saat ditemui di Bangsring Underwater, Senin (27/8).
Selain itu, di Taman Edukasi Bunder juga ada buku-buku yang bisa dibaca oleh semua pengunjung. Di samping contoh transplantasi terumbu karang, ada lorong terbuat dari rangkaian botol mineral, kemudian pohon-pohon cemara dilengkapi tempat duduk di bawahnya.
"Inginnya ada proses edukasi. Di sana pengunjung bisa baca-baca. Kemudian agar nelayan juga bisa meningkatkan minat bacanya," ujarnya.
Khusus untuk apartemen fish atau bisa disebut rumah ikan, disediakan tali-tali dari plastik. Pengunjung bisa menuliskan harapan maupun kesan saat berkunjung di Bangsring Underwater.
"Yang di bawah sana, rumah ikannya sama persis seperti itu. Talinya untuk mainan ikan dan naruh telur ikan. Seperti harapan ikan, pengunjung bisa nulis di tali harapan itu. Kami siapkan spidol," katanya.
Dari ratusan tali harapan, sudah banyak yang terisi. Sebagian besar memang berisi harapan pengunjung. Seperti, 'Aby kapan ke sini bareng', ada juga tertulis 'Sayang kapan ke sini bareng'.
Shandi mengatakan, selain menyerupai filosofi harapan ikan terhadap telurnya yang bertelur di tali, lewat tali harapan di fish apartemen pengunjung diberi ruang agar tidak vandalisme di tempat sembarangan.
Ke depannya, Taman Edukasi Bunder juga bakal dipasang foto-foto kondisi pantai Bangsring yang masih rusak akibat bom ikan dari nelayan. Kemudian dibandingkan ketika nelayan sadar konservasi hingga menjadi lokasi wisata.
"Dan akan ditampilkan sejarah pantai sini. Bagaimana dulu nelayan pengebom jadi pencinta lingkungan. Gambar-gambar yang dulu sama yang sekarang akan dipadukan di taman ini," ujarnya.
Ayu, salah satu pengunjung yang mengajak anaknya melihat taman edukasi, terlihat asik foto-foto. Sambil mengenalkan kepada anaknya bentuk terumbu karang di tempat transplantasi.
"Cuma ingin jalan-jalan, tidak snorkeling di laut karena sama anak saya. Menurut saya taman ini bagus untuk anak-anak, mereka bisa mengenal gambaran upaya konservasi," ujar Ayu.