1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Melestarikan ikon Banyuwangi dengan membangun Taman Gandrung Terakota

Sigit menamainya sebagai Taman Gandrung Terakota. Wisatawan yang ingin melihat tari gandrung, kata Sigit, bisa datang sesuai jadwal.

Bupati Anas dan Sigit di Taman Gandrung Terakota. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Minggu, 23 September 2018 09:23

Merdeka.com, Banyuwangi - Ratusan patung gandrung dibangun di tengah perkebunan kopi dan areal sawah warga Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Kawasan yang dikelola pengusaha dan founder jazz gunung, Sigit Pramono, itu bakal dijadikan pusat melihat tari gandrung di Banyuwangi.

Sigit menamainya sebagai Taman Gandrung Terakota. Wisatawan yang ingin melihat tari gandrung, kata Sigit, bisa datang sesuai jadwal.

"Wisatawan bisa melihat tari gandrung yang jadwalnya jelas. Jadi wisatawan bisa menyaksikan. Akan ada 40-70 sendra tari gandrung, sebulan sekali, hingga seminggu sekali. Konsepnya seperti di Batu Bulan, Bali," kata Sigit jelang peresmian Taman Gandrung Terakota, Sabtu, (22/9).

Selain Panggung untuk pertunjukan seni budaya yang dibangun dengan bahan alam, di sana juga terdapat tempat nongkrong santai di cafe. Sementara patung gandrung yang dibangun dan ditaruh terpisah berkelompok, saat ini sudah mencapai 40 persen dari target 1000 patung gandrung.‎ Gandrung yang menjadi ikon tari di Banyuwangi sengaja dipilih agar bisa terus dilestarikan.

 

"Dalam waktu dekat akan diselesaikan, karena bikinnya enggak sembarangan, terbuat dari tembikar, sifatnya rapuh sebagai simbol konsep yang membumi," kata Sigit.

Sigit menjelaskan, Taman Gandrung Kota dibangun agar Pemkab Banyuwangi bisa terbantu mendatangkan kunjungan wisata. Taman Gandrung Terakota, dibangun di lahan kebun dan persawahan seluas 3 hektare.

Di sana, selain bisa menyaksikan tarian gandrung setiap pekannya, berbagai kegiatan kebudayaan juga bakal dipusatkan di Taman Gandrung Terakota.

"Ini bagian kami membantu Banyuwangi melakukan rebranding. Agar wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi bisa lebih betah dan mau kembali," katanya menjelaskan.

Taman Gandrung Terakota terletak di Kaki Gunung Ijen. Harapannya, para wisatawan yang akan naik Gunung Ijen bisa mampir menikmati seni budaya gandrung di sana.

"Dulu dikenal sebagai santet dan bisa mengubah wajah Banyuwangi. Saya sekadar membantu dengan membangun tempat ini," kata Sigit yang juga pemilik Jiwa Jawa Resort dan Founder Jazz Gunung.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas dukungan pihak swasta yang telah membantu mendatangkan kunjungan wisatawan di Banyuwangi.

"Pengusaha yang berjiwa seni itu jarang sekali. Saya mengucapkan terimakasih, telah berbuat untuk Banyuwangi," ujar Anas. Dari sini, Anas berharap sektor swasta di Banyuwangi bisa meniru upaya yang dilakukan sigit.

"Mimpi saya, kalau nanti ada direct singapura, Australia dan lain-lain, saya berharap bisa tetap seperti ini. Natural seperti ini," tambahnya.

Sementara itu, Kurator Taman Gandrung Terakota, Suwarno menjelaskan, patung gandrung yang dibuat sejenis gerabah. "Sejenis gerabah yang panasnya dibakar maksimal 1000 derajat, artinya kualitas dibawah keramik, jadinya rapuh," kata Suwarno.

Konsep gerabah yang terdapat rongga di dalam patung sebagai isyarat bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Sementara penempatan patung gandrung di areal perkebunan dan sawah sebagai simbol kesuburan Dewi Sri.

"Sangat ringkih karena diisyaratkan tidak ada yang abadi, bukan untuk keabadian tapi sementara," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DKB Banyuwangi, Syamsudin Adlawi menambahkan, gandrung sangat erat dengan sejarah perjuangan rakyat Banyuwangi saat melawan penguasaan Kolonial Belanda.

Dia mencontohkan, saat perang Puputan Bayu, saat banyak rakyat Banyuwangi yang gugur mempertahankan tanah kelahirannya, Gandrung muncul sebagai penyambung informasi para gerilyawan.

"Waktu perang puputan bayu, gandrung melakukan konsolidasi dengan para gerilyawan, agar bisa tetap berjuang melawan kolonial belanda," ujar Syamsudin.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA