1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menengok klinik penyembuhan hiu di Banyuwangi

Setelah hiu sembuh, maka akan dilepaskan.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Kamis, 02 Maret 2017 16:20

Merdeka.com, Banyuwangi - Nelayan pengelola wisata Bangsring Underwater (Bunder) secara bertahap berhasil menyelamatkan puluhan ikan hiu yang terjebak jaring nelayan di kawasan pesisir pantai Selat Bali. Kotak-kotak keramba diubah menjadi klinik ikan hiu sebagai tempat karantina selama ikan dalam proses penyembuhan.

"Sekarang ada 15 ikan hiu yang sudah disembuhkan dan dilepas ada 50-an," ujar Ikhwan Arif (33) Ketua Bunder, kepada Merdeka Banyuwangi, Rabu (2/3).

Sejak tahun 2007, nelayan Bunder sepakat menjadikan laut yang terletak di pesisir pantai Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi sebagai kawasan konservasi seluas 15 hektare. Tidak hanya konservasi terumbu karang, segala biota laut juga dijaga bersama, hingga menjadikan Bunder sebagai wisata edukasi.

Saat ini, Bunder memiliki 6 kotak keramba yang menjadi klinik ikan hiu. Masing-masing berukuran 3x3 meter persegi dengan kedalaman 4 meter.

Ikan-ikan hiu yang diselamatkan diperoleh dari nelayan yang tidak sengaja menangkap. Ikan hiu yang terjebak jaring rata-rata hanya memiliki panjang 30-60 Cm. Sebab pola hidup ikan hiu yang besar hanya ada di tengah laut, sedangkan masih kecil berada di tepi pantai.

Beberapa nelayan seperti di kawasan pantai Bengkak dan Alas Bulu menggunakan sistem tangkap ikan jaring perangkap pasang surut laut. Bila ada ikan hiu yang terjebak, seringkali merusak jaring. Saat meminta ikan hiu dari nelayan, Ikhwan akan memberi uang untuk memperbaiki jaring.

"Kalau ikan lainnya, setelah nyangkut, gerak, terus diem. Kalau hiu, terus gerak sampai bisa lepas. Kadang jaringnya yang robek, dan hiunya luka," jelas pria kelahiran 6 April 1984 tersebut.

Ikan hiu yang terjebak jaring nelayan, seringkali mengalami luka robek, sirip patah hingga buta. Ikhwan kemudian menjelaskan mengapa ikan hiu perlu disembuhkan.

"Kenapa disembuhkan, kalau tidak akan jadi mangsa hiu yang lain. Kemudian mengganggu keseimbangan rantai makanan. Kalau tidak ada, yang jadi sumber makanan akan menghabiskan ikan paling kecil," jelasnya.

Dalam proses penyembuhan, Ikhwan bersama nelayan pengelola Bunder hanya menggunakan obat antiseptik yang mudah didapatkan di apotik.

Pertama, ikan hiu yang luka akan dimasukan ke dalam kotak box yang sudah diberi air laut dan dicampur obat antiseptik. Setelah itu didiamkan selama 5-15 menit baru kemudian dilepas dalam keramba.

"Kalau dalam satu bulan belum ada perkembangan sembuh akan diambil lagi," ujarnya.

Selama proses penyembuhan hingga dilepas ke laut bebas, ikan hiu diberi makan 3-5 Kg per hari.

(MH/MUA)
  1. Wisata Pantai
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA