Lokasinya dekat kota menjadi pantai favorit untuk ngabuburit.
Merdeka.com, Banyuwangi - Letak Pantai Boom yang dekat dengan pusat Kota Banyuwangi, membuat destinasi wisata pantai ini menjadi pilihan untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa tiba. Sambil menunggu, pengunjung bisa menikmati birunya Selat Bali di Pantai Boom.
Ada yang jalan-jalan, duduk-duduk di bawah pohon dan bermain pasir. Namun yang menjadi tempat duduk favorit salah satunya di kursi pantai dengan payung besar merah di atasnya.
Wagiso (55), penjaga penyewaan kursi pantai berpayung merah ini mengatakan, bila pengunjung ingin duduk-duduk sambil menikmati Pantai Boom lebih dekat, harus membayar Rp 20 ribu per dua jam. “Tapi sering juga pengunjung itu cuma minta satu jam, jadi bayarnya Rp 10 ribu,” tuturnya kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (11/6).
Dia melanjutkan, selama bulan Ramadan, terutama saat sore hari, pengunjung mulai banyak berkunjung ke Pantai Boom. “Kalau ramai begini, kadang yang menyewa kalau ditotal rata-rata bisa sampai 20 lebih,” jelasnya.
Kursi pantai dengan payung ini akan dijaga Wagiso selama 24 jam. Rumahnya yang ada di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, bersebelahan dengan Pantai Boom membuat dia bisa terus memantau. “Saya sudah jaga payung dan kursi pantai ini sudah tiga tahunan. Saya jaga 24 jam,” ujarnya.
Salah satu pengunjung asal Muncar, Jaenal Arifin mengaku suka ngabuburit ke Pantai Boom karena dekat dengan kota. “Jadi kalau sudah buka nanti bisa cari makan di sini, setelah itu kan di sini dekat dengan taman kota, seperti Taman Blambangan dan Taman Sritanjung. Jadi bisa sekalian jalan-jalan lagi,” ujarnya, sambil duduk di atas kursi pantai.
Selain duduk-duduk sambil menikmati pantai dengan latar Pulau Bali, pengunjung bisa sekaligus memesan makanan dan minuman untuk dibawa di kursi pantai dengan payung lebar ini.