"Ya senang bisa ikut BEC ini. Apalagi kami juga punya kerajinan belerang (souvenir) yang dibentuk bermacam hewan," kata Madroji.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival 2016 akan berlangsung hari ini mulai pukul 12.00 WIB. Tidak hanya menampilkan beragam kreasi busana dan aksi teatrikal dengan tema The Legend of Sritanjung Sidopekso. Beragam carnaval untuk mengangkat potensi daerah juga ditampilkan.
Seperti terlihat saat persiapan peserta BEC. Mulai sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan peserta karnaval yang akan tampil sudah terlihat merias diri di Gedung Wanita Banyuwangi. Selain berbagai busana bertema legenda Sritanjung dan Sidopekso, karnaval potensi daerah terlihat dari penampilan 10 penambang belerang Kawah Ijen.
Para peserta asli penambang ini masing-masing membawa alat pikul berisi belerang. Saat ditemui Merdeka Banyuwangi, Madroji, salah satu peserta penambang menjelaskan, belerang yang dipikul hari ini merupakan hasil cetakan.
"Proses membuatnya, belerang dibakar sampai mencair. Kemudian pakai saringan belerang, terus dilapisi belerang. Jadi di dalamnya ini kopong (kosong)," kata penambang belerang sejak tahun 1990 ini, Sabtu (12/11).
Dia melanjutkan, berat belerang yang sesungguhnya seperti dipikul para penambang setiap harinya rata-rata 70 - 100 Kg. "Kalau berat aslinya, waktu menambang bisa sampai satu kwintal. Tapi ya rata-rata tiap pikul itu membawa 65 - 70 Kg," ujarnya.
Dia bersama 10 penambang lain, mengaku senang bisa turut serta menunjukkan aktivitas menambang dalam bentuk karnaval ini.
"Ya senang bisa ikut BEC ini. Apalagi kami juga punya kerajinan belerang (souvenir) yang dibentuk bermacam hewan. Ada kura-kura kelinci, dinosaurus, ada yang natural," kata penambang asal Desa Tamansari, Kecamatan Licin Banyuwangi ini.