"Pariwisata memang menjadi instrumen untuk mengakselerasi dan memeratakan ekonomi,” ujar Agusman.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pariwisata Banyuwangi yang terus bergeliat diharapkan mampu memperkuat daerah tersebut sebagai sentra ekonomi baru di kawasan timur Pulau Jawa. Terus mengalirnya kunjungan ke Banyuwangi, baik untuk berwisata secara umum maupun wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition), membawa dampak positif ke ekonomi daerah.
“Kemajuan wisata Banyuwangi yang pesat bukan hanya berita gembira bagi daerah ini, tapi juga bagi Indonesia. Pariwisata memang menjadi instrumen untuk mengakselerasi dan memeratakan ekonomi,” ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman saat berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Departemen Komunikasi BI sendiri membawa 170 orang jajaran dan mitranya untuk menggelar pertemuan dan pendidikan di Banyuwangi selama tiga hari sejak Jumat (14/9/2018). Kunjungan tersebut menambah deretan kunjungan BI lainnya yang ikut menggeliatkan wisata MICE di Banyuwangi. Kerap kali BI juga menggelar kegiatan serupa di Banyuwangi.
Agusman juga berharap semakin banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banyuwangi untuk menambah devisa negara, sehingga bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah. Saat ini, destinasi di Banyuwangi yang jadi favorit wisman adalah Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade.
Banyuwangi, sambung Agusman, juga mampu menjadi alternatif tempat liburan bagi wisatawan nusantara dibandingkan ke luar negeri. Hal ini juga berkorelasi positif untuk mengerem permintaan terhadap mata uang asing, yang pada akhirnya ikut memperkuat rupiah.
"Kita berharap hal positif di Banyuwangi ini, terus dipertahankan," harap bankir kelahiran Padang tersebut.
Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi sendiri terus mengalami peningkatan. Per 2017, ada 98 ribu wisman yang berkunjung ke daerah berjuluk The Sunrise of Java tersebut. Adapun total wisnus mencapai 4,9 juta.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, pengembangan sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus kinerjanya. Banyuwangi dianugerahi bentang alam yang indah nan lengkap serta keanekaragaman seni budaya yang begitu kuat. Itu menjadi potensi untuk dikembangkan.
"Sejak awal, kami yakin pariwisata bisa meningkatkan ekonomi daerah, dan itu terbukti di Banyuwangi. Kemiskinan kami menurun pesat menjadi 8,6 persen dari sebelumnya dua digit, dan pendapatan per kapita juga meningkat lebih dari 120 persen menjadi Rp45 juta per orang per tahun,” ungkap Anas.
Sekain memoles berbagai tempat wisata dan atraksi kebudayaan, Banyuwangi juga menyiapkan aksesabilitas dan infrastruktur penunjang, mulai bandara hingga hotel-hotel baru yang terus tumbuh.
Dalam kesempatan ramah tamah dengan rombongan BI, Anas juga menyampaikan terima kasih karena selama ini BI terus membantu Banyuwangi untuk memperkuat ekonominya.
“BI selalu melakukan supervisi terhadap upaya-upaya daerah dalam mengelola inflasi, serta membantu daerah dalam memetakan sektor-sektor ekonomi strategis,” ujarnya.