Dalam festival tersebut, Nurul menjadi salah satu peserta yang diminta untuk bercerita tentang success story.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sebelumnya tidak pernah terpikir oleh Nurul Istiqomah (21) untuk bisa mengenyam bangku kuliah. Namun berkat beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi Anak yatim, kini Nurul bisa meneruskan pendidikan hingga di perguruan tinggi.
Sabtu siang (15/9), Nurul datang ke Pendopo Banyuwangi untuk menghadiri Festival Anak Yatim, festival yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi setiap bulan Muharram. Nurul adalah satu dari ribuan peserta festival tersebut.
Dalam festival tersebut, Nurul menjadi salah satu peserta yang diminta untuk bercerita tentang success story.
Nurul mengaku sangat bersyukur bisa mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Karena dia sudah lulus dari SMK Darul Ulum Muncar sejak 2016 lalu. Saat itu dia langsung bekerja dan belum terpikir untuk meneruskan pendidikan.
“Saya dapat informasi ada beasiswa untuk anak yatim dari pemerintah daerah. Saya pun akhirnya mencoba daftar secara online di website dinas pendidikan. Alhamdulillah berhasil lulus tes baik akademis maupun survey lapang,” kata Nurul usai menerima secara simbolis dana beasiswa Banyuwangi Cerdas dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada acara tersebut.
Sejak ayahnya meninggal dunia, Nurul hidup bersama ibu dan kedua adik kembarnya yang duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sejak itu pula Nurul menggantikan posisi sang ayah sebagai tulang punggung bagi keluarganya.
“Sejak ayah meninggal saya yang mengambil tanggung jawab untuk mencari nafkah keluarga, karena ibu harus mengurus adik saya yang masih kecil-kecil. Saya mulai bekerja sejak masih di bangku SMA,” ungkapnya dengan haru.
Nurul saat ini telah diterima di Universitas Terbuka Jurusan Akuntansi. Pilihannya atas tempat kuliah tersebut juga tidak lepas dari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. “Saya ingin bisa kuliah tapi juga sambil bekerja. Karena saya punya tanggungan ibu dan adik-adik,” kata Nurul
Saat ini, selain kuliah Nurul bekerja di toko pakaian milik saudaranya. Selain menjaga toko secara konvensional. Dia juga menjalankan toko tersebut secara online.
“Saya yakin, kuliah ini bisa memperbaiki taraf hidup kami, saya bisa memperoleh pendapatan yang lebih. Itu satu cara saya membahagiakan ibu dan adik-adik. Makanya saya sangat bersyukur bisa kuliah. Harapannya, saya selanjutnya bisa membiayai pendidikan adik-adik saya hingga perguruan tinggi juga,” kata Nurul dengan optimis.
Selain Nurul penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas lainnya adalah Ahmad Subhan Faizin Tamami (19), lulusan MA Roudhatul Mutaalimin, Simbar, Tampo Kecamatan Cluring. Ahmad adalah sorang piatu karena ditinggal oleh sang ibu sejak usia empat tahun. Ayahnya adalah seorang petani di desa. Ahmad juga sangat senang bisa menerima beasiswa untuk kuliah.
“Saya ingin membahagiakan bapak. Saya yakin ibu juga sangat bahagia saya mendapatkan beasiswa ini,” kata Ahmad.
Ahmad mengatakan sangat senang bisa langsung hadir dan mendapatkan beasiswa yang diserahkan oleh Bupati Anas. Karena, bagi dia, Bupati Anas adalah idolanya bahkan ingin mengaku menjadi pemimpin seperti Bupati Anas.
“Saya sangat senang bisa ketemu beliau, karena Pak Anas salah satu inspirasi saya untuk terus semangat melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Anas mengatakan pemerintah daerah terus mendukung pendidikan anak-anak melalui program beasiswa Banyuwangi Cerdas. Beasiswa ini ditujukan bagi empat kategori penerima yakni pelajar miskin berprestasi, beasiswa pelajar, beasiswa tahfidz Qur’an dan Beasiswa Anak Yatim berprestasi.
"Sekarang tidak ada alasan bagi anak miskin, bahkan yatim yang berprestasi untuk tidak bisa sekolah hingga perguruan tinggi. Kami membuka peluang bagi mereka yang tekun dan kerja keras untuk menggapai cita-citanya," kata Anas.
Banyuwangi juga memiliki instrumen pendukung pendidikan untuk siswa SD hingga SMU yang miskin, seperti pemberiang uang saku dan uang transport, dan tabungan garda ampuh bagi siswa kurang mampu.
“Pendidikan merupakan program prioritas pemerintah daerah. Program pendukung pendidikan dan program beasiswa ini akan terus kami gulirkan untuk memberikan jaminan bagi masa depan pendidikan anak-anak daerah,” ujar Anas.
Setiap tahun, disediakan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk program beasiswa ini. Para penerimanya, mendapatkan pembiayaan sebesar Rp. 12 juta untuk biaya kuliah termasuk uang saku Rp. 600 ribu perbulan.