Saat gelar dialog, para pedagang diberi kesempatan menyampaikan uneg-unegnya secara langsung kepada bupati.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah daerah Banyuwangi berencana merevitalisasi Pasar Induk Banyuwangi menjadi pasar tradisional termegah di kawasan timur Pulau Jawa. Namun proyek yang rencananya akn dikerjakan pada tahun 2017 tersebut bisa batal jika para pedagang tidak bersepakat.
Untuk itulah, Bupati Abdullah Azwar Anas memanggil ratusan pedagang pasar untuk berembuk di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. “Mereka kita ajak makan malam bersama, kemudian bersolawat bersama dan berembuk bersama terkait rencana pembangunan Pasar Banyuwangi,” kata Bupati Anas usai pertemuan, Senin malam (26/9).
Dalam gelar dialog tersebut, orang nomor satu di Tanah Blambangan ini sempat menanyakan kesediaan para pedagang yang kemudian dijawab serempak, “Setuju,” jawab para pedagang secara bersama-sama.
Kemudian Anas menjelaskan, dalam pertemuan tersebut pihaknya tidak ingin memaksakan kehendak terkait rencana pembangunan pasar. Para pedagang diberi kesempatan untuk berkeberatan, menuangkan ide gambar rancang bangunan pasar dan sebagainya. “Bila bapak dan ibu sekalian berkeberatan, pasar tidak akan kami rehab, tidak akan kami bangun. Kami menghormati keinginan bapak dan ibu semua. Kalau tidak mau, anggarannya akan kami alihkan untuk pembangunan infrastruktur lainnnya," jelasnya.
Suami Ipuk Fiestiandani ini juga menjelaskan posisi strategis Pasar Induk Banyuwangi yang berada di antara Pendopo Kabupaten, Pantai Boom, Masjid Agung Baiturrahman, Taman Sri Tanjung dan Taman Blambangan.
“Maka ke depan, target kita pasar ini akan menjadi tempat wisata. Maka harus kita tata menjadi lebih baik. Kita akan bangun pasar ini menjadi yang terbaik. Jika pasar ini menjadi baik maka akan banyak yang datang,” jelasnya.
Dalam pembangunannnya akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama dibangun adalah pasar sisi utara dengan menggunakan anggaran APBD kabupaten dan provinsi, dengan total anggaran yang disiapkan sekitar Rp 20 - 25 miliar.
“Untuk yang sisi selatan, kita gunakan anggaran dari pusat (APBNTP) sekitar Rp 36 miliar. Sebenarnya dana ini (APBNTP) sudah turun tahun ini, tapi karena dana pendamping kita belum ada, maka dana ini akan turun pada 2017 mendatang,” ujarnya.
Sementara untuk pembangunan pasar sisi utara, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan Rp 2,4 miliar untuk dana relokasi dan sosialisasi. “Karena tidak mungkin, saat pasar kita bangun pedagang tidak bisa jualan. Proses jual-beli harus tetap jalan, maka kita akan relokasi para pedagang,” kata dia.
Sesuai desain awal, Pasar Induk Blambangan sisi utara dan selatan akan terintegrasi dengan dua jembatan. Desainnya dibuat arsitek kondang Adi Purnomo. Lantai dasar digunakan untuk lapak basah, seperti ikan, daging dan sebagainya. Untuk lantai dua, area dagangang kering seperti kain, pakaian dan sebagainya. Ada juga stand khusus produk-produk UMKM. Sementara di lantai tiga digunakan sebagai lahan parkir, panggung pameran serta taman-taman cantik.
“Kita juga akan sediakan stan khusus kuliner khas banyuwangi. Tapi desain ini masih bisa berubah, jika para pedagang tidak setuju. Nah salah satu kenapa dialog ini kami gelar, ya untuk membahas masalah desain tersebut. mereka berhak menentukan gambar bangunannya,” kata Anas.
Anas juga menegaskan, Pasar Induk Banyuwangi diprioritaskan bagi para pedagang asli penghuni pasar. “Yang penting mereka (para pedagang asli) masuk dulu. Yang di luar akan kita bangun stand-stand toko yang akan kami sewakan,” ujarnya.
Saat gelar dialog, para pedagang diberi kesempatan menyampaikan uneg-unegnya secara langsung kepada bupati. Salah satunya Misnawati, perempuan tengah baya ini mengusulkan agar Bupati Anas mencari hari baik saat pembangunan dilakukan.
“Saya usul cari hari baik saat pembangunannya nanti. Hari baiknya kalau gak Senin Pahing atau Sabtu Pahing (hitungan penanggalan Jawa),” kata Misnawati disambut ger-geran yang semua yang hadir.
Dalam proyek pembangunan Pasar Induk Banyuwangi, pemerintah daerah tidak melibatkan investor. Karena Pemkab Banyuwangi tidak ingin membebani pedagang dengan segala macam persyaratan jika ditangani investor.