"Ingin mengubah image komunitas motor di masyarakat. Bahwa kami rider ini peduli dengan pendidikan," kata Akbar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebanyak 1000 anggota komunitas motor yang tergabung dalam N Max Club Indonesia yang tergabung dari berbagai daerah, melakukan kampanye peduli literasi di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (28/10).
Para komunitas motor yang berasal dari Tangerang, Bondowoso, Bogor, Bali, Sukabumi dan daerah lainnya, itu berkeliling ke rumah-rumah baca di Banyuwangi untuk membagikan buku, dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan.
Ketua Panitia 1000 Rider Peduli Literasi, Akbar Muhtado, mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa menjadi contoh bahwa komunitas motor peduli dengan pendidikan.
"Ingin mengubah image komunitas motor di masyarakat. Bahwa kami rider ini peduli dengan pendidikan. Membawa buku yang tidak terbaca, untuk dibagikan ke rumah baca. Ini ada ratusan buku yang dibagikan," ujar Akbar yang juga anggota komunitas motor N Max Club Indonesia dari Banyuwangi.
Dia melanjutkan, komunitas motor N Max Club memiliki cabang anggota 132 komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain bidang pendidikan, komunitas motor yang sebagian besar anggotanya para pemuda ini juga rutin mengkampanyekan safety riding dan tolak narkoba.
Ke depan dia akan mengajak komunitas motor di Banyuwangi dan menginspirasi kota lain untuk membuat rumah baca literasi, bekerjasama dengan komunitas Rumah Baca Banyuwangi (RLB).
"Kami juga mencoba mengajak, terinspirasi dari RLB. Kami punya gagasan, kami punya komunitas besar, ada 132 capther tersebar di Indonesia, ingin mengajak langkah yang kami mulai membuat rumah baca," katanya.
Sementara itu, Tunggul Harwanto, anggota RLB Banyuwangi mengatakan, saat ini sudah ada 51 komunitas rumah baca di Banyuwangi. Masing-masing rumah baca didirikan oleh beragam kalangan, mulai guru, mahasiswa, pejabat, hingga nelayan.
"Target kami di Banyuwangi ada 1000 rumah baca. Sekarang masih ada 51, nah ini bakal ketambahan satu lagi dari komunitas motor, jadinya 52," kata pria yang juga menjadi Ketua Yayasan Rumah Literasi Indonesia ini.
Tunggul berharap, dengan semakin banyaknya komunitas rumah baca, budaya literasi baca tulis di Indonesia khususnya di Banyuwangi bisa semakin tinggi.
"Kami sangat senang bisa ada dukungan turut serta mengkampanyekan budaya literasi melalui kegiatan traveling. Apalagi mereka (komunitas motor) hampir setiap minggu keliling," katanya.